Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Maukar, Upaya Penembakan Istana Negara dengan Pesawat Tempur

Kompas.com - 31/07/2022, 19:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peristiwa Maukar adalah salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi tanggal 9 Maret 1960 silam.

Peristiwa ini melibatkan seorang perwira AURI, Letnan Dua Daniel Alexandra Maukar, yang menembaki Istana Merdeka, Istana Bogor, dan Kompleks BPM Tanjung Priok menggunakan pesawat Mig 17.

Penembakan udara yang dilakukan oleh Maukar ini disebut-sebut sebagai upaya pembunuhan Presiden Soekarno.

Pada akhirnya, tanggal 16 Juli 1960, Maukar dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Angkatan Udara.

Baca juga: Penembakan Misterius (Petrus): Latar Belakang dan Dampaknya

Latar belakang

Latar belakang terjadinya peristiwa Maukar bermula dari ajakan seorang anggota Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), Sam Karundeng.

Permesta sendiri dibentuk berdasarkan kekecewaan rakyat terhadap sistem pembangunan dan ekonomi yang dianggap tidak adil atau merata.

Sam kemudian mengajak beberapa temannya untuk ikut bekerja sama menuntut pemerintah Republik Indonesia berdiplomasi bersama Permesta.

Salah satu orang yang Sam ajak adalah seorang pilot AURI, yaitu Letnan Dua Daniel Alexandra Maukar

Komplotan yang dibuat oleh Sam disebut sebagai Manguni, yang merupakan bagian dari gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).

Awalnya, Daniel Maukar menolak ajakan tersebut, tetapi setelah mengetahui tujuan Manguni adalah menuntut perdamaian nasional, Daniel berubah pikiran.

Baca juga: Tragedi Trisakti: Latar Belakang, Kronologi, dan Korban Penembakan

Kronologi

Pada 2 Maret 1960, Sam bersama Daniel Maukar dan Herman Maukar, kakak dari Daniel, mengadakan pertemuan untuk menyusun rencana mereka.

Sam Karundeng mengusulkan agar Daniel menembak Kompleks BPM di Tanjung Priok dan Istana Negara sebagai bentuk ancaman kepada Presiden Soekarno.

Semula, rencana ini akan dilakukan tanggal 2 atau 3 Maret 1960, namun keputusan akhirnya adalah tanggal 9 Maret 1960.

Sehari sebelumnya, 8 Maret 1960, Sam bersama kedua koleganya kembali melakukan pertemuan.

Sam mengatakan apabila penembakan bisa segera dilaksanakan pada tanggal 8, maka Sam bisa mengerahkan pasukannya yang lain pada tanggal 9 Maret.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com