Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Sriwijaya adalah Kerajaan Maritim di Nusantara

Kompas.com - 27/07/2022, 15:00 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Prasasti Ligor ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Isinya menceritakan Raja Sriwijaya yang merupakan raja dari semua raja di dunia dan mendirikan Trisamaya Caitya untuk Karaja.

  • Prasasti Nalanda

Prasasti Nalanda menjadi bukti lain tentang Sriwijaya sebagai kerajaan maritim yang besar dan berjaya di Nusantara, bahkan Asia Tenggara.

Prasasti ini ditemukan di Negara Bagian Bihar, India Timur, pada 1921.

Prasasti Nalanda berasal dari abad ke-9 Masehi, ditulis dengan huruf Dewanagari dan bahasa Sanskerta.

Prasasti ini menceritakan tentang Raja Devapaladeva dari Kerajaan Palla di India yang mengabulkan permintaan Sri Maharaja dari Swarnadvipa atau Sriwijaya untuk membangun sebuah biara Buddha di Nalanda.

Selain itu, Prasasti Nalanda juga menyebut bahwa lima desa di Calcutta (sekarang Kolkata) di India, dibebaskan dari pajak untuk keperluan misi agama Buddha Kerajaan Sriwijaya.

Oleh karena itu, Prasasti Nalanda menjadi bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya telah berlayar menyeberangi samudera dan menjalin hubungan internasional dengan India.

  • Prasasti Leiden

Prasasti yang disimpan di museum di Kota Leiden, Belanda, ini ditulis pada lempengan tembaga dan berbahasa Sanskerta serta Tamil.

Prasasti Leiden menjelaskan tentang hubungan baik Dinasti Chola dari India dengan Dinasti Syailendra dari Sriwijaya.

Dengan demikian, prasasti ini menjadi bukti tentang keberadaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim dan telah menjalin hubungan internasional dengan kerajaan lain.

  • Peninggalan arkeologi di DAS Musi

Bukti lain yang menunjukkan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan maritim adalah temuan peninggalan arkeologi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi.

Terdapat sebaran situs-situs arkeologi di DAS Sungai Musi yang menunjukkan eksistensi Sriwijaya sebagai kerajaan maritim.

Hal itu diketahui lewat penemuan benda-benda peninggalan, seperti artefak serta fitur dan vegetasi lama yang menjadi komoditi dagang pada masa Sriwijaya.

Peninggalan arkeologi yang ditemukan di DAS Musi antara lain adalah tembikar dan manik-manik Arikamedu, manik-manik kaca Indo Pacifik, manik kaca emas dan kornelian yang diduga berasa dari Mesir atau Asia Barat pada abad ke-4 hingga ke-11 Masehi.

Selain itu, ada juga temuan perhiasan anting emas, cincin emas, liontin perunggu, gelang kaca, serta keramik yang berasal dari Dinasti Sui, China, pada abad ke-6 hingga ke-7 Masehi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com