Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pahlawan Nasional yang Berjuang Sebelum 1908

Kompas.com - 26/07/2022, 15:38 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan telah berlangsung selama ratusan tahun, bahkan sebelum era kebangkitan nasional dimulai pada 1908.

Era kebangkitan nasional ditandai dengan berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908.

Namun, jauh sebelum itu, banyak pahlawan nasional yang telah berjuang melawan dan mengusir penjajah.

Baca juga: Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan?

Berikut ini 5 pahlawan yang berjuang sebelum 1908:

Cut Nyak Dien adalah pahlawan nasional yang lahir di Aceh pada 1850. Ia berjuang melawan penjajah Belanda di tanah kelahirannya, Aceh.

Pada usia 12 tahun, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Ibrahim Lamnga. Bersama sang suami, Cut Nyak Dien pun memimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda.

Suami Cut Nyak Dien meninggal dunia dalam pertempuran di Gle Tarum pada 29 Juni 1878.

Kematian sang suami membuat Cut Nyak Dien semakin bersemangat melawan Belanda.

Pada 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan seorang pejuang Aceh bernama Teuku Umar. Namun, ia kembali ditinggal sang suami yang tewas dalam pertempuran pada 11 Februari 1899.

Cut Nyak Dien kemudian melanjutkan perjuangan dengan bergerilya selama enam tahun.

Akan tetapi, kondisi kesehatan Cut Nyak Dien menurun saat bergerilya menghindari pasukan Belanda. Ia kemudian ditangkap Belanda.

Cut Nyak Dien sempat ditahan di Banda Aceh, kemudian dibuang ke Sumedang hingga akhir hayatnya.

Dalam masa pembuangan, Cut Nyak Dien meninggal dunia pada 6 November 1908. Itulah yang menjadi alasan makam pahlawan asal Aceh itu berada di Sumedang.

Cut Nyak Dien kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden No. 106 Tahun 1964 pada 2 Mei 1964.

Baca juga: Benarkah Nama Asli Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy?

 

 

Cut Nyak Meutia merupakan seorang pahlawan perempuan yang juga berasal dari Aceh.

Ia lahir di Aceh pada 1970, ketika Perang Aceh melawan Belanda sedang berlangsung.

Suami Cut Nyak Meutia adalah seorang pejuang bernama Teuku Muhammad atau dikenal juga sebagai Teuku Cik Tunong.

Bersama sang suami, Cut Nyak Meutia berjuang melawan Belanda. Mereka pernah menyerang markas Belanda di Idie dan bergerilya di daerah Pasai.

Pada Mei 1905, Teuku Cik Tunong ditangkap Belanda dan dijatuhi hukuman mati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com