KOMPAS.com - Putri Hijau merupakan sebuah legenda yang populer di Sumatera Utara dan Aceh.
Cerita ini mengisahkan kecantikan seorang gadis yang memancarkan cahaya hijau ketika malam.
Gadis tersebut bernama Putri Hijau yang merupakan adik dari raja Mambang Yazid dari Kerajaan Tanah Deli.
Kecantikan dan pancaran cahaya hijau ini ternyata memikat seorang raja dari Aceh dan ingin untuk memperistrinya.
Namun, pada akhirnya usaha meminang Putri Hijau ditolak dan berakhir pada peperangan antara dua kerajaan.
Dahulu di Sumatera Utara terdapat Kerajaan Deli yang rajanya memiliki tiga orang anak, yakni Mambang Yazid, Putri Hijau, dan Mambang Khayali.
Raja Deli sudah lanjut usia dan akan menemui ajalnya. Sebelum meninggal dunia, sang raja berperan kepada ketiga anaknya supaya saling menjaga satu sama lain.
Setelah sang raja meninggal, Mambang Yazid sebagai putra tertua menggantikan sang ayah. Ia tak melupakan tanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya.
Mambang Yazid beserta kedua adiknya, Putri Hijau dan Mambang Khayali sangat dicintai oleh rakyatnya.
Seiring berjalannya waktu, Putri Hijau dan Mambang Khayali tumbuh menjadi sosok yang dewasa dan bijaksana.
Putri Hijau menjelma menjadi seorang gadis yang sangat cantik.
Ia juga memiliki keistimewaan yakni mampu memancarkan cahaya hijau.
Sang putri sangat suka berjalan-jalan di taman kerajaan ketika malam hari, terutama ketika bulan purnama.
Suatu malam ketika bulan purnama bersinar terang, Putri Hijau sedang berjalan-jalan di taman. Cahaya hijau yang terpancar dari tubuhnya, konon terlihat hingga ke Kerajaan Aceh.
Raja Aceh heran. Ia kemudian memerintah orang kepercayaannya untuk mencari tahu dari mana asal cahaya tersebut.