Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kyai Mursalin, Ulama dan Legenda Silat dari Pulau Panggang

Kompas.com - 06/07/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kyai Mursalin adalah seorang ulama dari Kepulauan Seribu, tepatnya dari Kepulauan Panggang, yang juga piawai ilmu bela diri.

Ilmu bela diri yang dikuasai oleh Kyai Mursalin disebut dengan pukulan Nek Aing. Oleh karena itu, ia juga kerap dipanggil sebagai Nek Aing.

Pada awalnya, ilmu silat Nek Aing difungsikan untuk melindungi diri dari marabahaya. Dalam perkembangannya, Kyai Mursalin menggunakan ilmu bela diri yang dikuasainya sebagai media dakwah di pulau-pulau terpencil di Kepulauan Seribu.

Siapa saja yang ingin mempelajari ilmu bela diri dari Kyai Mursalin, diharuskan mendalami agama Islam lebih dulu, misalnya dengan belajar tentang Asmaul Husna.

Baca juga: Mahbub Djunaidi, Pendekar Pena dan Ketua Umum Pertama PMII

Siapa itu Kyai Mursalin?

Kyai Mursalin lahir dan besar di Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.

Ayahnya bernama Nailin, merupakan seorang pendatang dari Cemplang, Cibatok, di Bogor.

Menurut riwayat, Kyai Mursalin masih keturunan Kyai Muhiddin dan Pangeran Jayakusuma dari garis sang ayah.

Kedatangan ayah Kyai Mursalin di Kepulauan Seribu bermula dari perintah hijrah untuk keperluan dakwah Islam.

Bersama adiknya, Nailun, ayah Kyai Mursalin berangkat dari Cemplang tanpa tujuan pasti dengan menaiki sebuah getek.

Nailin dan Nailun sampai di muara Cisadane dan singgah di Desa Kramat Panjang, Rawa Sabang, Jakarta.

Keduanya kemudian menetap di sana dan menikahi gadis setempat. Nailin dan istrinya dikaruniai seorang putra, yaitu Kyai Mursalin.

Baca juga: Biografi Guru Abdurrazak, Singa Podium dari Betawi

Sejak kecil, Kyai Mursalin sudah ikut bersama ayah dan ibunya memperluas lahan untuk bertani kelapa.

Pembukaan lahan terus dilakukan sampai akhirnya melebar ke Pulau Kotok, Pulau Karya, dan Pulau Panggang.

Di Pulau Panggang inilah mereka membangun rumah dan menetap sebagai pedagang sekaligus berdakwah.

Berdakwah dengan ilmu bela diri

Selain berdakwah, Nailin dan Nailun juga mengajarkan ilmu pencak silat yang mereka kuasai di Pulau Panggang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com