Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja yang Pernah Mengasuh Nabi Muhammad?

Kompas.com - 06/07/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - NabiMuhammad adalah rasul terakhir yang diutus oleh Allah untuk menyebarkan agama Islam.

Lahir pada tahun 570, Nabi Muhammad merupakan putra dari Abdullah bin Abdul Muthatlib dan Aminah binti Wahb.

Ketika Nabi Muhammad masih berusia dua bulan di dalam kandungan sang ibu, ayahnya meninggal dunia.

Oleh karena itu, ibu Nabi Muhammad harus berjuang sendirian selama mengandung dan melahirkan.

Setelah Rasulullah lahir, sang ibu juga tidak menyusuinya hingga selesai. Hal ini karena dalam tradisi Arab zaman dulu, persusuan bayi harus diserahkan kepada murdi'at atau para perempuan yang menyusui bayi.

Semasa kecil, Nabi Muhammad diketahui pernah diasuh oleh beberapa orang. Terlebih, sang ibu meninggal ketika Rasulullah baru menginjak usia enam tahun.

Lantas, siapa saja orang yang pernah merawat Nabi Muhammad selain ibunya?

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Sebelum Diangkat Menjadi Rasul

Tsuwaibah Al Islamiyah

Tsuwaibah Al Islamiyah merupakan salah satu orang yang pernah menyusui Nabi Muhammad.

Tsuwaibah adalah budak dari Abu Lahab, salah satu paman Rasulullah, yang pernah menyusui Nabi Muhammad segera setelah lahir.

Namun, Tsuwaibah hanya mengasuh dan menyusui Nabi Muhammad selama beberapa hari, karena ia juga harus menyusui putranya sendiri.

Menurut riwayat, Tsuwaibah juga pernah menyusui paman Nabi Muhammad yang bernama Hamzah bin Abdul Muthallib.

Halimah Sa'diyah

Setelah disusui selama beberapa hari oleh Tsuwaibah, Nabi Muhammad disusukan kepada Halimah Sa'diyah, seorang perempuan dari Bani Sa'ad.

Halimah menjadi satu-satunya orang di Bani Sa'ad yang bersedia menyusui Nabi Muhammad, karena saat itu para perempuan di sana enggan untuk menyusui anak yatim atau tidak memiliki ayah.

Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad pada 8 Juni 632

Halimah pun meminta izin kepada suaminya untuk menyusui Nabi Muhammad dan diperbolehkan.

Setelah dua tahun, Halimah mengembalikan Nabi Muhammad kepada sang ibu, Aminah.

Ummu Aiman

Ummu Aiman, yang bernama asli Barakah bin Tsa'labah bin 'Amru, adalah budak ayah Nabi Muhammad SAW, Abdullah.

Sepeninggal Abdulla, Ummu Aiman tetap mengabdi pada Aminah dan ikut membantu mengasuh Nabi Muhammad.

Ummu Aiman bahkan disebut sebagai ibu setelah ibunya oleh Nabi Muhammad. Setelah Aminah meninggal, ia yang membawa Nabi Muhammad ke Mekkah dan melanjutkan pengasuhannya selama beberapa waktu.

Ketika Nabi Muhammad tumbuh dewasa dan menikah dengan Khadijah, Ummu Aiman dibebaskan oleh Nabi sebagai bentuk penghormatan.

Baca juga: Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode Madinah

 

Abdul Muthalib

Orang yang mengasuh Nabi Muhammad setelah ibunya meninggal adalah sang kakek, Abdul Muthalib.

Abdul Muthalib merupakan seorang tokoh berkedudukan tinggi di suku Quraisy.

Ketika mengasuh Nabi, Abdul Muthalib kerap membawanya ke forum pembicaraan keluarga atau rapat warga Mekkah di Kabah.

Biasanya, anak-anak seusia Nabi Muhammad akan duduk di hamparan paling belakang, tetapi Abdul Muthalib mengistimewakan cucunya ini. 

Nabi yang masih kecil diizinkan untuk duduk di hamparan tempat duduknya di Hijr, tempat yang tidak jauh dari Kabah.

Sayangnya, Abdul Muthalib hanya bisa merawat Nabi Muhammad selama dua tahun, hingga ia tutup usia pada 578 M.

Baca juga: Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah

Abu Thalib

Setelah meninggalnya sang kakek, Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

Sejak itu, Nabi Muhammad kerap diajak pergi berdagang ke berbagai daerah, yang juga membuat Nabi tumbuh sebagai seorang pedagang sekaligus penggembala kambing.

Suatu ketika, sampailah Nabi Muhammad dan Abu Thalib di Bushra, di mana mereka bertemu dengan seorang rahib yang konon mengatakan bahwa kelak Nabi Muhammad akan menjadi pemimpin semesta alam.

Oleh sebab itu, Abu Thalib diminta untuk selalu menjaga Nabi Muhammad dari orang-orang yang akan mencelakainya.

Setelah dewasa, tepatnya saat berusia 25 tahun, Nabi Muhammad membangun keluarga sendiri dengan menikahi Khadijah.

 

Referensi:

  • Khalil, Moenawar. (2001). Kelengkapan Tarikh Edisi Lux Jilid 3. Jakarta: Gema Insani.
  • Lutfillah, Novrida Q. Ahmad Fauzi. dkk. (2021). Gagasan tentang Peradaban: Syarah Pemikiran Hos Tjokroaminoto. Malang: Penerbit Peneleh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com