Meski sedang berada dalam pengasingan, Abduh tidak putus asa untuk mereformasi negaranya hingga akhirnya dikeluarkan dari Mesir oleh pasukan Inggris pada 1882.
Abduh menghabiskan beberapa tahun di Lebanon, di mana ia membantu rakyat di sana mendirikan sistem pendidikan Islam.
Pada 1884, Abduh pindah ke Paris dan menerbitkan sebuah jurnal revolusioner bertajuk al-Urwa al-Wuthqa, yang mengulas tentang pandangan anti-Inggris.
Muhammad Abduh baru kembali ke Mesir pada 1888, dan langsung memulai karier hukumnya.
Baca juga: Biografi Sultan Mahmud II, Sosok Pembaru Kesultanan Utsmaniyah
Muhammad Abduh diangkat sebagai hakim di Pengadilan Tingkat Pertama dan menjadi anggota konsultatif dari Pengadilan Tinggi Mesir pada 1891.
Jabatan tersebut ia emban sampai 1899, sebelum dinobatkan sebagai Mufti Agung Mesir periode 1899-1905.
Muhammad Abduh menjadi Mufti Agung Mesir sampai ia meninggal pada 11 Juli 1905 di Mesir, karena karsinoma sel ginjal.
Sebelum wafat, ia sudah mencetuskan konsep kampus Mesir, yang baru bisa dijuwudkan setelah kematiannya.
Gagasan tersebut sekarang terwujud dalam Universitas Kairo, yang didirikan pada 1908.
Referensi: