Sekitar bulan September-Oktober, Al Hajjaj berhasil membunuh Zubair, yang menjadi penanda berakhirnya Perang Saudara Islam II dengan kemenangan Bani Umayyah.
Baca juga: Perang Saudara Islam III: Penyebab, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Setelah itu, Perang dengan Bizantium berlanjut, yang membuat Bani Umayyah maju ke Anatolia dan Armenia untuk menghancurkan Kartago dan merebut kembali Kairouan.
Penaklukan itu menjadi modal awal penaklukan selanjutnya di Afrika Utara bagian barat dan Semenanjung Iberia pada 698.
Prestasi Abdul Malik bin Marwan selama menjadi khalifah lainnya adalah, di wilayah timur, ia berhasil menegakkan otoritas kekhalifahan di Irak dan Khurasan, serta membasmi oposisi Khawarij pada tahun 702.
Sehingga, pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, ditandai dengan konsolidasi kekuasaan Bani Umayyah yang damai dan makmur.
Abdul Malik bin Marwan memerintah hingga akhir hidupnya pada tahun 705. Selama dua dekade memimpin, ia tidak hanya berhasil menyatukan seluruh wilayah di bawah kekhalifahannya.
Banyak keberhasilan Abdul Malik yang menjadi modal bagi putranya, Walid bin Abdul Malik, dalam membawa Bani Umayyah menuju kejayaan.
Baca juga: Walid bin Abdul Malik, Pembawa Kejayaan Bani Umayyah
Abdul Malik bin Marwan juga terkenal sebagai khalifah yang membangun Dome of the Rock atau kerap disebut Bangunan Kubah Emas, yang terletak di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Israel.
Dome of the Rock disebut sebagai monumen Islam tertua, yang memiliki sejarah besar terutama bagi umat Islam dan Yahudi.
Referensi: