Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Abdul Malik bin Marwan, Khalifah yang Membangun Dome of the Rock

Ia menjadi salah satu khalifah Umayyah terlama di Suriah, yang memimpin hingga 20 tahun.

Pada masa pemerintahannya, Abdul Malik bin Marwan banyak mendapat pencapaian yang berdampak bagi Suriah dan kekhalifahannya.

Ia berhasil menyatukan seluruh kekhalifahan yang berpusat di Suriah dan mengakhiri Perang Saudara Islam II (680-692).

Selain itu, Abdul Malik bin Marwan terkenal sebagai khalifah yang membangun Dome of the Rock atau kerap disebut Bangunan Kubah Emas, yang terletak di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Israel.

Awal kehidupan

Abdul Malik bin Marwan lahir di Madinah pada 646, pada masa Khalifah Utsman bin Affan memimpin Khulafaur Rasyidin.

Ia adalah putra Marwan bin al-Hakam atau Marwan I, keturunan Bani Umayyah, yang merupakan salah satu klan terkaya di suku Quraisy.

Saat Abdul Malik masih kecil, ayahnya adalah seorang sekretaris kepercayaan Khalifah Utsman bin Affan.

Di usia 10 tahun, ia menjadi salah satu saksi pembunuhan Khalifah Utsman, yang kemudian membuatnya selalu menaruh curiga kepada orang-orang Madinah.

Enam tahun berselang, Abdul Malik ditunjuk untuk memimpin pasukan dari Madinah dalam melawan Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium, oleh Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I, sepupunya sekaligus pendiri Kekhalifahan Ummayah di Suriah.

Setelah itu, ia kembali ke Madinah dan mendampingi sang ayah, yang kala itu tengah menjabat sebagai Gubernur Madinah.

Abdul Malik pindah ke Suriah ketika terjadi pemberontakan di Madinah atas kekuasaan Yazid I, khalifah Bani Umayyah kedua, yang kemudian dikenal sebagai Perang Saudara Islam II.

Menjadi khalifah

Setelah Yazid I meninggal, kedudukannya digantikan oleh sang putra, Mu'awiyah bin Yazid, yang hanya berlangsung selama beberapa bulan karena meninggal dalam usia muda.

Sepeninggal Mu'awiyah bin Yazid, Marwan I diangkat sebagai khalifah Bani Umayyah keempat pada 684, yang berkedudukan di Damaskus, Suriah.

Ketika sang ayah menjadi khalifah, Abdul Malik bin Marwan diangkat sebagai penasihat sekaligus Gubernur Palestina.

Ia juga diangkat oleh ayahnya sebagai putra mahkota. Sehingga, pada 685, ketika Marwan I meninggal, Abdul Malik bin Marwan naik takhta menjadi Khalifah Bani Umayyah kelima.

Setelah menjadi khalifah, Abdul Malik bin Marwan menerapkan kebijakan di berbagai bidang untuk memajukan kekhalifahannya.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dalam mengembangkan di bidang ekonomi adalah dengan memperbaiki sistem pajak.

Ia menjadi khalifah pertama yang mengeluarkan mata uang Islam untuk menggantikan mata uang Bizantium dan Sasaniyah, serta menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa birokrasi menggantikan bahasa Yunani dan Persia.

Keberhasilan di bidang militer

Sejak menjabat sebagai khalifah, Abdul Malik bin Marwan memiliki tujuan utama, yaitu menyatukan seluruh wilayah kekhalifahan yang ada.

Pasalnya, pada saat Abdul Malik bin Marwan naik takhta, otoritas Umayyah di beberapa wilayah telah runtuh sebagai akibat dari Perang Saudara Islam II.

Akan tetapi, cita-cita tersebut bukan hal yang mudah dilakukan, mengingat berbagai perlawanan yang terus muncul untuk melawan Kekhalifahan Umayyah.

Pada awal pemerintahannya, Abdul Malik bin Marwan berhasil mengakhiri beberapa pemberontakan yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.

Setelah itu, kondisi pemerintahan sedikit lebih kondusif dan jabatan kekhalifahannya pun semakin kuat.

Kendati begitu, Abdul Malik bin Marwan masih terus berusaha melawan musuh utamanya, yakni Abdullah bin Zubair, yang mendirikan kekhalifahan di Mekkah ketika pecah Perang Saudara Islam II.

Guna mengalahkan kekuatan Zubair, Abdul Malik melakukan gencatan senjata dengan Kekaisaran Bizantium.

Ia juga bersekutu dengan bangsawan Arab dan berkemah bersama pasukannya untuk mempersiapkan perang melawan Zubair.

Abdul Malik mengerahkan 2.000 pasukannya yang dipimpin oleh Al-Hajjaj bin Yusuf, yang didukung oleh bala bantuan di bawah pimpinan Thariq bin Amr, yang berhasil mengambil alih Madinah.

Pada Maret 692, Al Hajjaj mengepung sekaligus memborbardir Mekkah, yang saat itu masih menjadi wilayah kekuasaan Zubair.

Zubair, yang berkekuatan 10.000 pasukan, rupanya tidak sanggup menghadapi serangan yang diluncurkan oleh Al Hajjaj.

Sekitar bulan September-Oktober, Al Hajjaj berhasil membunuh Zubair, yang menjadi penanda berakhirnya Perang Saudara Islam II dengan kemenangan Bani Umayyah.

Setelah itu, Perang dengan Bizantium berlanjut, yang membuat Bani Umayyah maju ke Anatolia dan Armenia untuk menghancurkan Kartago dan merebut kembali Kairouan.

Penaklukan itu menjadi modal awal penaklukan selanjutnya di Afrika Utara bagian barat dan Semenanjung Iberia pada 698.

Prestasi Abdul Malik bin Marwan selama menjadi khalifah lainnya adalah, di wilayah timur, ia berhasil menegakkan otoritas kekhalifahan di Irak dan Khurasan, serta membasmi oposisi Khawarij pada tahun 702.

Sehingga, pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, ditandai dengan konsolidasi kekuasaan Bani Umayyah yang damai dan makmur.

Wafat

Abdul Malik bin Marwan memerintah hingga akhir hidupnya pada tahun 705. Selama dua dekade memimpin, ia tidak hanya berhasil menyatukan seluruh wilayah di bawah kekhalifahannya.

Banyak keberhasilan Abdul Malik yang menjadi modal bagi putranya, Walid bin Abdul Malik, dalam membawa Bani Umayyah menuju kejayaan.

Abdul Malik bin Marwan juga terkenal sebagai khalifah yang membangun Dome of the Rock atau kerap disebut Bangunan Kubah Emas, yang terletak di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Israel.

Dome of the Rock disebut sebagai monumen Islam tertua, yang memiliki sejarah besar terutama bagi umat Islam dan Yahudi.

Referensi:

  • Hitti, Philip Khuri. (2002). History of the Arabs. New York: Palgrave Macmillan.
  • Hawting, G.R. (2000). The First Dynasty of Islam: The Umayyah Caliphate. London and New York" Routledge

https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/27/130000279/abdul-malik-bin-marwan-khalifah-yang-membangun-dome-of-the-rock

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke