KOMPAS.com - Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang menjadi Khulafaur Rasyidin.
Sebelum menjadi Khulafaur Rasyidin, ia memeluk Islam setelah diajak oleh salah satu teman dekat dan juga rekannya sebagai pedagang, yakni Abu Bakar.
Utsman merupakan salah satu sahabat Nabi yang kaya raya, tetapi rela mengeluarkan hartanya untuk kepentingan dakwah Islam.
Setelah meninggalnya Nabi Muhammad, Utsman bin Affan berada di jajaran pemerintahan sebagai penasehat Khalifah.
Utsman bin Affan menjadi Khulafaur Rasyidin ketiga pada 644, menggantikan Umar bin Khattab yang meninggal karena dibunuh.
Pemerintahan Utsman bin Affan berlangsung selama 12 tahun, yakni hingga 656. Ia pun menjadi Khulafaur Rasyidin dengan masa pemerintahan terlama.
Baca juga: Biografi Utsman bin Affan, Sang Pemilik Dua Cahaya
Berikut adalah upaya yang dilakukan oleh Khalifah Utsman bin Affan pada masa kepemimpinannya.
Salah satu prestasi Utsman bin Affan selama menjadi khalifah adalah menyusun dan menyeragamkan Al Quran.
Ketika Khalifah Utsman bin Affan memerintah, wilayah yang dikuasai oleh Khulafaur Rasyidin sangat luas.
Khalifah Utsman khawatir akan terjadi perbedaan dalam isi dan pembelajaran Al Quran di berbagai wilayah.
Adapun perbedaan di dalam Al Quran meliputi susunan surat dan lafalnya. Hal ini terjadi ketika tentara Islam menaklukkan wilayah Armenia dan Azerbaijan, muncul perselisihan terkait cara membaca Al Quran yang baik dan benar.
Perselisihan tersebut didengar oleh Khalifah Utsman bin Affan. Dengan sigap, ia membentuk panitia penyusunan Al Quran.
Baca juga: Sejarah Pembukuan Al Quran
Adapun tim penyusunan Al Quran terdiri dari Zaid bin Tsabit sebagai ketuanya dan Abdullah bin Zubair serta Abdurrahman bin Haris sebagai anggotanya.
Tugasnya adalah menyalin ulang ayat-ayat Al Quran dalam sebuah kitab baru yang kemudian dikenal dengan Mushaf Al Quran Utsmani.
Masjid Nabawi merupakan masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad ketika tiba di Kota Madinah.