Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Ayutthaya: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 25/04/2022, 09:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Ayutthaya adalah salah satu kerajaan di Thailand yang didirikan pada 1351.

Kerajaan yang didirikan oleh Ramathibodi I atau Uthong di Kota Ayutthaya ini dianggap sebagai cikal-bakal negara Thailand.

Dalam perkembangannya, Kerajaan Ayutthaya aktif dalam melakukan perdagangan dengan beberapa negara asing, seperti China, India, Jepang, Persia, dan beberapa negara Eropa.

Kemajuan Ayutthaya dapat dilihat pada bidang kesenian, sastra, dan pendidikan.

Hingga pada akhirnya, Kerajaan Ayutthaya runtuh pada 1767 ketika diperintah oleh Raja Ekkathat.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Islam di Thailand

Sejarah berdirinya

Kerajaan Ayutthaya didirikan pada 1351 oleh Uthong atau Ramathibodi I di lembah Sungai Chao Phraya.

Uthong diperkirakan sebagai keturunan dari Lao Khun Borom, nenek moyang dari orang-orang berbahasa Tai Barat Daya.

Selain itu, ada yang berpendapat bahwa Uthong lahir dari keluarga pedagang China di daerah Phetburi.

Uthong menjadi soerang tokoh besar yang mendirikan Kerajaan Ayutthaya setelah menikah dengan putri keluarga penguasa Suphanburi.

Setelah itu, Uthong mendirikan Kerajaan Ayutthaya dan membangun ibu kota di pulau yang ada di Sungai Chao Phraya.

Setelah naik takhta menjadi raja pertama Kerajaan Ayutthaya, Uthong mendapatkan gelar Ramathibodi I.

Baca juga: Masjid Tonson, Masjid Tertua di Thailand

Pada 1360, Ramathibodi I menetapkan Buddha Theravada sebagai agama resmi Kerajaan Ayutthaya.

Ramathibodi I juga menyusun hukum yang berdasarkan Kitab Dharmashasra dan adat Thailand.

Raja-raja Kerajaan Ayutthaya

  • Ramathibodi I atau Uthong (1351-1369)
  • Ramesuan (1369-1370)
  • Borommaracha I (Pa-ngua) (1370-1388)
  • Thong Chan (1388)
  • Ramesuan (1388-1395)
  • Ramaratcha (1395-1409)
  • Inthararatcha (1409-1424)
  • Borommaratcha II (Samphraya) (1424-1448)
  • Boromma Trailokanat (1448-1488)
  • Boromaratcha III (Inthararatcha II) (1488-1491)
  • Ramathibodi II (1491-1529)
  • Borommaratcha IV 91529-1533)
  • Ratsada 91533)
  • Chairacha (1534-1546)
  • Yotfa (bersama bupati (1546-1548)
  • Worawongsa (1548)
  • Chakkraphat (1548-1568)
  • Mahin (1568-1569)
  • Maha Thammaracha (Sanpet I) (1569-1590)
  • Naresuan Agung (Sanpet II) (1590-1605)
  • Ekathotsarot (Sanpet III) (1605-1620)
  • Si Saowaphak (Sanpet IV) (1620-1621)
  • Songtham (Intharacha) (1621-1629)
  • Chettha (1629)
  • Athittayawong (1630)
  • Prasat Thong (Sanpet V) (1630-1655)
  • Chai (Sanpet VI) 91655)
  • Suthammaracha (Sanpet VII) (1655)
  • Narai yang Agung (1656-1688)
  • Petratcha (1688-1703)
  • Süa 91703-1709)
  • Phumintharacha (Sanpet IX, Thai Sa) (1709-1733)
  • Boromakot (Boromarachathirat III) (1733-1758)
  • Uthumpon (Boromarachathirat IV) (1758)
  • Suriyamarin atau Ekkathat (Boromarachathirat V) (1758-1767)

Baca juga: Masjid Jawa, Peninggalan Mertua KH Ahmad Dahlan di Thailand

Kehidupan sosial

Sebelum menggunakan bahasa Siam (Thailand), masyarakat Ayutthaya menggunakan bahasa Khmer untuk berkomunikasi.

Meski Buddha Theravada dijadikan sebagai agama resmi kerajaan, beberapa wilayahnya ada juga ada yang mempraktikkan Buddha Mahayana dan Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com