Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Penting Kongres Pemuda di Yogyakarta

Kompas.com - 13/04/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kongres Pemuda pernah dilaksanakan dua kali di Jakarta, yakni pada 30 April hingga 2 Mei 1926 dan 27-28 Oktober 1928

Selain di Jakarta, Kongres Pemuda juga pernah diselenggarakan di Alun-alun Utara Yogyakarta pada 10-11 November 1945.

Sebanyak 332 orang dari 30 organisasi pemuda menghadiri Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta, termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Sri Paku Alam VIII.

Lantas, apa arti penting dari penyelenggaraan Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta bagi bangsa Indonesia?

Baca juga: Kongres Pemuda I: Latar Belakang, Tujuan, Ketua, dan Hasil

Arti penting Kongres Pemuda di Yogyakarta

Pada November 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII menyatakan bahwa Keraton Yogyakarta dan Pakualaman merupakan bagian dari Republik Indonesia.

Setelah melaksanakan Maklumat Umat Islam Indonesia pada 7-8 November 1945, pada 10-11 November digelar Kongres Pemuda Seluruh Indonesia di Yogyakarta.

Jauh sebelum Kongres Pemuda Indonesia di Yogyakarta dilaksanakan, lahir beberapa perkumpulan, seperti Perkumpulan Pasundan, Persatuan Minahasa, Molukas, Sarekat Celebes, Sarekat Sumatera, dan banyak lainnya pada 1917.

Tujuan dari kongres ini adalah untuk menyatukan berbagai organisasi pemuda di Indonesia.

Kongres Pemuda Seluruh Indonesia di Yogyakarta diketuai oleh Chaerul Saleh dan dihadiri sebanyak 30 organisasi pemuda seluruh Indonesia, yang terdiri dari sekitar 332 orang.

Kongres Pemuda Indonesia dilaksanakan di Gedung Mataram (sekarang menjadi bagian dari Gedung Agung Yogyakarta).

Baca juga: Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Presiden Soekarno membuka acara kongres melalui perkumpulan raksasa yang berlangsung di Alun-Alun Utara pada 10 November 1945.

Selama kongres berlangsung, sempat terjadi persaingan sengit antara kelompok Chaerul Saleh dan kelompok Soemarsono.

Namun, pada akhirnya, tercapai kesepakatan untuk membentuk Badan Kongres Pemuda Indonesia (BKPI), yang dinaungi oleh Biro Perjuangan dari Kementerian Pertahanan.

Arti penting dari penyelenggaraan Kongres Pemuda di Yogyakarta bagi bangsa Indonesia adalah menunjukkan adanya kekuatan untuk membangun persatuan dari seluruh organisasi pemuda yang ada di Indonesia.

 

Referensi:

  • Atmakusumah. (2011). Takhta untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengkubuwono IX. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Notosusanto, Nugroho. Marwati Djoened Poesponegoro. (2008). Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia 1942-1998. Jakarta: PT Balai Pustaka. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com