Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesantren Sidogiri, Pondok Pesantren Pertama di Indonesia

Kompas.com - 12/04/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pondok pesantren pertama di Indonesia adalah Pondok Pesantren Sidogiri yang berdiri pada tahun 1718.

Pondok pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman dibantu oleh Kiai Aminullah.

Pendirian pondok pesantren ini menjadi salah satu peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia melalui pendidikan.

Baca juga: Sejarah Pondok Pesantren dan Perjuangan Kemerdekaan

Sejarah berdirinya

Pondok Pesantren Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, yang merupakan keturunan Rasulullah dari marga Basyaiban asal Cirebon, Jawa Barat.

Ia adalah putra dari Sayyid Abdurrahman, seorang perantau dari Hadramaut, Yaman. Sedangkan ibunya bernama Syarifah Khodijah, putri Sultan Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati.

Ada dua versi mengenai tahun berdirinya Pondok Pesantren Sidogiri, yaitu 1718 dan 1745.

Dalam sebuah catatan yang ditulis oleh Panca Warga pada 1963, disebutkan bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan pada 1718.

Namun, dalam surat lain yang ditandatangani oleh KA Sa'doellah Nawawie, tertulis bahwa Pondok Pesantren Sidogiri didirikan pada 1745.

Pada praktiknya, versi kedua ini yang dijadikan sebagai patokan hari lahir atau ulang tahun Pondok Pesantren Sidogiri setiap tahunnya.

Baca juga: Tokoh-tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

Pendirian pondok pesantren Sidogiri diawali dengan pembabatan Desa Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur, yang dilakukan oleh Sayyid Sulaiman.

Dalam hal ini, Sayyid Sulaiman dibantu oleh Kiai Aminullah, seorang santri sekaligus menantunya yang berasal dari Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Konon, Sayyid Sulaiman melakukan pembabatan Sidogiri, yang masih dalam bentuk hutan belantara dan tidak pernah ditinggali manusia, selama 40 hari.

Kendati demikian, Sidogiri tetap dipilih karena tanahnya dipercaya baik dan berbarakah.

Baca juga: Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

Kepengurusan

Setelah didirikan, kepengurusan Pondok Pesantren Sidogiri dipegang oleh KH Aminullah sampai akhir abad ke-18, sebelum akhirnya diserahkan ke Kiai Mahalli, santri yang juga turut membabat Desa Sidogiri.

Pada awal 1800-an, Kiai Mahalli meninggal, sehingga posisinya digantikan oleh KH Abu Dzarrin, santri asal Magelang yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Sayyid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com