Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jean-Michel Basquiat, Seniman Jalanan yang Mendunia

Kompas.com - 23/03/2022, 15:30 WIB
Gibran Aulia Muhammad,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jean-Michel Basquiat adalah seniman jalanan Amerika yang meraih kesuksesan pada 1980-an.

Ia merupakan bagian dari gerakan neo-ekspresionisme, yakni aliran seni lukis yang mendobrak kemapanan dan muncul pada 1970-an.

Meski meninggal di usia muda, yakni pada usia 27 tahun, karyanya menjadi salah satu lukisan termahal yang pernah dijual.

Pencapaian itu juga membawanya mencetak rekor baru, sebagai karya seniman Amerika termahal yang pernah terjual dalam acara lelang.

Baca juga: Biografi Basuki Abdullah, Duta Seni Lukis Indonesia

Basquiat kecil

Jean-Michel Basquiat lahir di Brooklyn, Amerika Serikat, pada 22 Desember 1960 dari ayahnya berdarah Haiti-Amerika dan ibu berasal dari Puerto Rico.

Latar belakang keluarganya yang berkulit hitam menjadi salah satu inspirasinya dalam melahirkan karya seni.

Kecintaannya terhadap dunia seni ditanamkan oleh sang ibu sejak kecil, di mana ia sering diajak ke museum dan mendaftarkannya sebagai anggota di Brooklyn Art Museum.

Di usia tujuh tahun, Basquiat mulai sekolah privat seni di Saint Ann's School, dan bersama temannya, Marc Prozzo, mampu menghasilkan sebuah karya berupa buku dengan ilustrasi bergambar.

Setelah orang tuanya bercerai pada 1968, Basquiat diasuh oleh sang ayah. Namun, ia kabur dari rumah saat berusia 15 tahun setelah dipergoki sedang merokok oleh ayahnya.

Setelah diusir oleh ayahnya dan dikeluarkan dari sekolah saat masih kelas 1 SMA, Basquiat bertahan hidup dengan bekerja di pabrik pakaian.

Ia jugamenjual kartu pos bergambar karya seninya di jalanan Kota New York dan aktif menjadi seniman grafiti.

Baca juga: Srihadi Soedarsono, Legenda Seni Lukis Indonesia

Meraih kesuksesan

Karya Jean-Michel Basquiat yang pertama kali mencuri perhatian adalah grafiti di New York, yang dibuat dengan nama alias “SAMO”.

Bersama teman-temannya, ia menandai beberapa kereta bawah tanah dan bangunan-bangunan di Manhattan dengan berbagai kata kutipan.

Kata SAMO adalah singkatan dari "Same Old Shit", yang dibuat oleh Basquiat dan temannya, Al Diaz.

Pada 1978, ia dimuat dalam artikel The Village Voice, salah satu koran mingguan, dengan nama SAMO Graffti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com