Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Singkat Pertempuran Firaz

Kompas.com - 15/03/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Firaz adalah pertempuran antara pasukan Islam di bawah pimpinan Khalid bin Walid melawan tentara Kekaisaran Sasaniyah.

Pertempuran ini terjadi di Firaz, Mesopotamia (sekarang jadi Iraq), pada Januari 634.

Adapun dalam pertempuran ini, Kekaisaran Sasaniyah mendapat bantuan pasukan dari Kekaisaran Bizantium dan Kristen Arab.

Dalam perang terakhirnya ini, Khalid bin Walid hanya membawa sekitar 15.000 tentara.

Kendati demikian, kemenangan ada di pihak Khalid bin Walid, yang sekaligus menandai penaklukan Muslim pertama atas Mesopotamia.

Baca juga: Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Dijuluki Pedang Allah

Latar belakang

Pertempuran Firaz merupakan rangkaian panjang dari penaklukan Islam ke wilayah Persia.

Pasukan Islam telah menguasai lembah Eufrat di sekitar Firaz pada akhir 633, yang letaknya berdekatan dengan pangkalan militer pasukan Sasaniyah.

Namun, panglima Islam, Khalid bin Walid, khawatir bahwa pasukan Sasaniyah akan melakukan aksi pembalasan untuk menebus wilayahnya yang telah dicaplok pasukan Muslim.

Khalid bin Walid kemudian memerintahkan untuk menguasai wilayah Firaz, yang menjadi pangkalan militer Sasaniyah.

Pasukan Islam pun digerakkan dan sampai di Firaz pada minggu pertama Desember 633.

Karena Firaz adalah perbatasan antara Kekaisaran Sasaniyah dan Bizantium, pasukan Islam di bawah pimpinan Khalid pun harus menghadapi keduanya.

Baca juga: Kekaisaran Sasaniyah: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan

Kronologi pertempuran

Dalam Perang Firaz, Khalid bin Walid memimpin sekitar 15.000 pasukan, sementara gabungan pasukan Sasaniyah dan Bizantium diperkirakan mencapai 150.000 tentara.

Konon, Khalid sempat bersumpah jika memenangkan pertempuran, maka ia akan berziarah ke Mekkah.

Selain itu, Khalid memang selalu memiliki taktik jitu untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Pada bulan Januari 634, pasukan Gabungan Bizantium, Sasaniyah, dan Kristen Arab, dibiarkna menyeberangi Sungai Eufrat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com