Menurut catatan sejarah, Napoleon menguasai Mesir selama tiga tahun. Meski hanya sebentar, pendudukan Perancis telah meninggalkan pengaruh yang sangat besar bagi Mesir.
Pasalnya, umat Islam yang merasa terjajah oleh bangsa Barat mulai berupaya untuk melakukan pembaruan Islam di Mesir.
Baca juga: Baitul Hikmah, Simbol Kemajuan Ilmu Pengetahuan Era Keemasan Islam
Sejak awal abad ke-19, mulai muncul tokoh-tokoh pembaruan Islam di Mesir yang berusaha meninggalkan keterbelakangan menuju modernisasi di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan pendidikan.
Salah satu tokoh pembaruan Islam di Mesir yang terkenal adalah Muhammad Ali Pasha, yang kemudian disebut sebagai peletak dasar Mesir modern.
Sejak menjabat sebagai gubernur Mesir pada 1805, Muhammad Ali Pasha menata kembali masyarakat Mesir dan membangun militer yang lebih modern.
Ia memulai pembaruan dengan menaikkan pajak sebagai sumber pendapatan negaranya.
Kemudian, Muhammad Ali juga menciptakan undang-undang pidana pertamanya yang mengubah sistem hukum di Mesir agar lebih bisa memegang kendali atas rakyatnya.
Selama memerintah Mesir, ia banyak mendirikan sekolah, salah satunya sekolah kedokteran untuk perempuan pada 1832.
Baca juga: Pengusiran Morisco, Pembersihan Sisa-sisa Peradaban Islam di Spanyol
Selain sekolah kedokteran untuk perempuan, Muhammad Ali Pasha juga mendirikan sekolah militer, sekolah teknik, sekolah ketabiban, dan sekolah penerjemahan.
Ia juga diketahui mengirimkan sekitar 300 pelajar Mesir ke Eropa, terutama Paris, untuk menempuh pendidikan.
Selain Muhammad Ali Pasha, ada juga Muhammad Abduh, seorang pemikir Muslim dari Mesir yang dikenal sebagai salah satu penggagas gerakan modernisme Islam.
Upaya untuk mengusir penjajah dari barat terutama dari Inggris, Muhammad Abduh serta Al- Afghani menerbitkan sebuah majalah yang berjudul Al-Manar.
Beberapa tokoh pembaru Islam di Mesir lainnya adalah sebagai berikut.
Referensi: