Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional dan Perannya

Kompas.com - 24/02/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Karena aksinya tersebut, Tjokroaminoto pun dianggap sebagai ancaman oleh Belanda.

Selanjutnya, Tjokroaminoto menjadi salah satu pelopor gerakan serikat buruh di Indonesia dan turut mencetuskan ide-ide politik.

Pada 1911, Haji Samanhudi mendirikan sebuah organisasi politik Islam bernama Sarekat Dagang Islam, yang kemudian menjadi Sarekat Islam (SI).

Tjokroaminoto diminta untuk bergabung ke dalam organisasi ini. Awalnya, ia berperan sebagai komisaris, tetapi ia kemudian dipilih untuk menjadi ketua organisasi.

Semasa kepemimpinannya, SI tumbuh menjadi organisasi yang besar.

Baca juga: Sarekat Islam: Latar Belakang, Perkembangan, dan Perpecahan

Douwes Dekker

Douwes Dekker dikenal sebagai tokoh indo (keturunan Indonesia-Belanda), yang merintis nasionalisme dengan mendirikan Indische Partij (IP) pada 1912.

Alasan Dekker mendukung rakyat pribumi adalah, saat itu ia melihat banyak sekali ketimpangan yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia.

Sebagai bentuk dukungannya terhadap Indonesia, Douwes Dekker mendirikan Indische Partij bersama dua rekan lainnya, yaitu Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo, atau biasa disebut Tiga Serangkai.

Oleh karena itu, ia adalah tokoh perjuangan kebangkitan nasional yang dikenal dengan Tiga Serangkai.

Indische Partij, yang mendapat respons positif dari keturunan indo, pribumi, maupun Tionghoa, dianggap mengganggu keamanan oleh Belanda, sehingga dibubarkan pada 4 Maret 1913.

Baca juga: Awal Mula dan Cita-Cita Berdirinya Indische Partij

Cipto Mangunkusumo

Cipto Mangunkusumo adalah satu dari tiga pendiri Indische Partij yang memulai kariernya sebagai seorang dokter pemerintah Belanda di Demak.

Suatu ketika, Cipto melihat banyak sekali ketidakadilan yang dilakukan Belanda terhadap rakyat Indonesia.

Oleh sebab itu, ia kerap memberi kritik keras kepada Belanda lewat beberapa surat kabar, seperti De Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblad.

Karena tindakannya itu, Belanda memberhentikan Cipto dari tugasnya sebagai dokter pemerintah Belanda.

Setelah itu, ia bertemu dengan Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara, yang kemudian bersama-sama mendirikan Indische Partij.

Baca juga: Tokoh Tiga Serangkai Pendiri Indische Partij

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com