Bukti kejayaan kebudayaan Islam masa Dinasti Fatimiyah adalah berdirinya Masjid Al-Azhar, yang saat itu difungsikan sebagai pusat kajian Islam dan ilmu pengetahuan.
Selain itu, keberadaan pusat keilmuan Darul Hikam atau Darul Ilmu menjadi salah satu bukti perkembangan keilmuan masa Dinasti Fatimiyah.
Konon, Darul Hikam dibangun khusus sebagai doktrin propaganda kelompok Syiah.
Dinasti Fatimiyah juga membangun sebuah pusat pendidikan pada 970 yang kemudian berkembang hingga saat ini dan menjadi Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Di bidang ekonomi dan sosial, dinasti ini mengalami kejayaan dengan adanya hubungan dagang dengan berbagai wilayah di dunia serta membangun sentra industri kapas, sulam, dan ukiran.
Di bidang militer, Dinasti Fatimiyah memiliki tentara yang kuat di Mesir maupun di Tunisia, dan dibangun angkatan laut di Pantai Mediterania.
Melalui angkatan laut inilah, Dinasti Fatimiyah mampu menguasai Sisilia, wilayah selatan Italia dan juga Genoa.
Baca juga: Dinasti Ayyubiyah: Sejarah, Masa Kejayaan, Raja-raja, dan Keruntuhan
Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Setelah Khalifah Al-Aziz meninggal, Dinasti Fatimiyah mengalami kemunduran secara drastis.
Pengganti Khalifah Al-Aziz, yaitu putranya yang bernama Abu Ali Manshur al-Hakim yang masih berusia 11 tahun.
Abu Ali Manshur al-Hakim dikenal sangat kejam dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang menyengsarakan umat.
Selain itu, ia juga menghancurkan gereja, merusak kuburan suci umat Kristen, dan menerapkan kebijakan yang kontroversial bagi rakyat non-muslim.
Kemunduran Dinasti Fatimiyah juga terjadi karena faktor eksternal, seperti serangan Bangsa Normandia, Bani Saljuk, Bani Hilal, Bani Sulaim, dan serangan Salahuddin al-Ayyubi.
Salahuddin al-Ayyubi meruntuhkan kekuasaan Dinasti Fatimiyah pada 1169, dan setelah itu mendirikan Dinasti Ayyubiyah.
Referensi: