Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dinasti Fatimiyah: Sejarah, Kejayaan, Khalifah, dan Keruntuhan

Pendiri Dinasti Fatimiyah adalah Sa'id ibn Husayn, yang ingin menandingi Bani Abbasiyah, yang beraliran Sunni.

Dinasti ini dianggap sebagai satu-satunya dinasti Syiah dalam dunia Islam yang mampu berdiri dan berdaulat di Afrika Utara.

Sejarah berdirinya

Para ahli menyatakan bahwa berdirinya Dinasti Fatimiyah disebabkan oleh konstelasi politik yang terjadi di Bani Abbasiyah.

Sebelum Dinasti Fatimiyah berdiri, telah ada dinasti Islam yang menguasai Afrika Utara dan Mesir.

Akan tetapi, mereka adalah penganut Islam Sunni, yang mengakui kekuasaan Bani Abbasiyah.

Hal ini bertolak belakang dengan misi penganut Islam Syiah, yang menolak kepemimpinan Bani Abbasiyah, bahkan berambisi untuk menggulingkannya.

Islam Syiah menganggap mereka adalah penerus Nabi Muhammad yang sah, karena masih keturunan Nabi dari jalur putrinya, Fatimah az-Zahra.

Selama abad ke-9, penganut Islam Syiah melakukan suatu gerakan di banyak bagian kerajaan Islam, guna mengajarkan doktrin revolusi melawan tatanan Sunni dan Bani Abbasiyah.

Dinasti Fatimiyah berdiri ketika kelompok Ismailiyah, sebuah gerakan golongan Syiah, pengaruhnya menyebar di Yaman, Suriah, Afrika Utara, dan Mesir.

Akhirnya, pada 909, pemimpin mereka, Sa'id ibn Husayn muncul di Tunisia dan menyatakan dirinya sebagai khalifah dengan gelar Ubayd Allah al-Mahdi Billah.

Peristiwa ini menandai berdirinya Dinasti Fatimiyah, yang sejak awal telah memiliki pengaruh yang kuat, dibuktikan dengan dikuasainya Mesir pada 972, setelah menaklukkan Dinasti Ikhsdiyah.

Setelah menguasai Mesir, Dinasti Fatimiyah mendirikan pusat pemerintahan di Kairo.

Masa kejayaan

Dinasti Fatimiyah mengalami masa kejayaan saat berada di bawah pimpinan Khalifah Al-Aziz (975-996).

Kala itu, dinasti ini mengalami kemajuan di berbagai bidang, salah satunya adalah kebudayaan Islam.

Bukti kejayaan kebudayaan Islam masa Dinasti Fatimiyah adalah berdirinya Masjid Al-Azhar, yang saat itu difungsikan sebagai pusat kajian Islam dan ilmu pengetahuan.

Selain itu, keberadaan pusat keilmuan Darul Hikam atau Darul Ilmu menjadi salah satu bukti perkembangan keilmuan masa Dinasti Fatimiyah.

Konon, Darul Hikam dibangun khusus sebagai doktrin propaganda kelompok Syiah.

Dinasti Fatimiyah juga membangun sebuah pusat pendidikan pada 970 yang kemudian berkembang hingga saat ini dan menjadi Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.

Di bidang ekonomi dan sosial, dinasti ini mengalami kejayaan dengan adanya hubungan dagang dengan berbagai wilayah di dunia serta membangun sentra industri kapas, sulam, dan ukiran.

Di bidang militer, Dinasti Fatimiyah memiliki tentara yang kuat di Mesir maupun di Tunisia, dan dibangun angkatan laut di Pantai Mediterania.

Melalui angkatan laut inilah, Dinasti Fatimiyah mampu menguasai Sisilia, wilayah selatan Italia dan juga Genoa.

Runtuhnya Dinasti Fatimiyah

Setelah Khalifah Al-Aziz meninggal, Dinasti Fatimiyah mengalami kemunduran secara drastis.

Pengganti Khalifah Al-Aziz, yaitu putranya yang bernama Abu Ali Manshur al-Hakim yang masih berusia 11 tahun.

Abu Ali Manshur al-Hakim dikenal sangat kejam dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang menyengsarakan umat.

Selain itu, ia juga menghancurkan gereja, merusak kuburan suci umat Kristen, dan menerapkan kebijakan yang kontroversial bagi rakyat non-muslim.

Kemunduran Dinasti Fatimiyah juga terjadi karena faktor eksternal, seperti serangan Bangsa Normandia, Bani Saljuk, Bani Hilal, Bani Sulaim, dan serangan Salahuddin al-Ayyubi.

Salahuddin al-Ayyubi meruntuhkan kekuasaan Dinasti Fatimiyah pada 1169, dan setelah itu mendirikan Dinasti Ayyubiyah.

Referensi:

  • Bahri, Saeful. (2018). Sejarah Peradaban Islam: Sumbangan Peradaban Dinasti-Dinasti Islam. Yogyakarta: PAM Press.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/15/080000579/dinasti-fatimiyah--sejarah-kejayaan-khalifah-dan-keruntuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke