KOMPAS.com - Abdul Qadir Jailani adalah seorang ulama yang sangat dihormati oleh kaum Sunni (golongan yang menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW).
Ulama Persia yang sangat dihormati oleh mayoritas umat muslim di India dan Pakistan ini disebut sebagai wali yang mempunyai banyak kelebihan.
Ia pun mendapat banyak julukan, seperti penghidup agama dan Ghaus-e-Azam atau orang suci terbesar dalam Islam.
Selain itu, Abdul Qadir Jailani dikenal sebagai ulama bermadzab Hambali dan pedakwah ulung yang mendirikan Tarekat Qadiriyah.
Baca juga: Biografi Al-Farabi, Guru Kedua Filsafat Setelah Aristoteles
Para sejarawan berbeda pendapat terkait hari kelahiran Abdul Qadir Jailani lahir. Ada yang berpendapat pada 1 Ramadan, ada pula yang meyakini pada 2 Ramadan.
Umumnya, para sejarawan sepakat bahwa Abdul Qadir Jailani lahir pada 2 Ramadhan 470 H atau 18 Maret 1077 di Kota Na'if, yang berada di selatan Laut Kaspia, Iran.
Apabila ditelusuri silsilahnya, Abdul Qadir Jailani adalah keturunan Hasan bin Ali bin Abu Tholib, menantu Nabi Muhammad SAW, dari garis ayahnya.
Sedangkan dari garis ibu, silsilahnya sampai kepada Nabi Ibrahim melalui kakek Nabi Muhammad, Abdul Muthalib.
Pada saat remaja, Abdul Qadir Jailani pernah ditolak untuk belajar di Madrasah Nizhamiyah pimpinan Ahmad al-Ghazali.
Ia kemudian belajar kepada beberapa ulama, seperti Abu Sa'ad al Muharrimiseim, Ibnu Aqil, Abul Khatthat, dan Abul Husein al Farra di Bagdad.
Baca juga: Ibnu Rusyd, Cendekiawan Muslim yang Dituduh Sesat
Di bawah bimbingan ulama-ulama tersebut, dalam waktu singkat, Abdul Qadir Jailani mampu mengusai ilmu-ilmu keislaman dan ilmu fikih.
Berkat kemampuannya, Ulama Abu Sa'ad al Mukharrimi menyerahkan pengelolaan madrasah di daerah Babul Azaj kepadanya.
Ketika mengelola madrasah, Abdul Qadir Jailani mampu meyakinkan orang-orang sekitar untuk belajar keislaman hingga madrasahnya penuh.
Selama mengelola madrasah, Abdul Qadir Jailani adalah seorang ulama yang zuhud (melawan hawa nafsu dengan sungguh-sungguh).
Ia memiliki sebuah majelis kajian yang selalu sesak dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai kalangan.