Paham fasis di Italia dipimpin oleh Benito Mussolini, yang mendirikan partai Fascis Italiani.
Sama seperti di Jerman, kemunculan fasisme di Italia disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik.
Pada 1922, partai Fascis Italiani berhasil memenangkan pemilu hingga membawa Mussolini menjadi Perdana Menteri.
Dalam perkembangannya, Mussolini melakukan kudeta terhadap raja dan mengukuhkan dirinya sebagai Il Duce atau sang pemimpin.
Mussolini kemudian melakukan beberapa gebrakan guna mengembalikan kejayaan Italia. Berikut adalah langkah yang dilakukan oleh Mussolini:
Baca juga: Giuseppe Garibaldi, Pahlawan Revolusi yang Menyatukan Italia
Latar belakang lahirnya fasisme di Jepang mengalami perbedaan dengan yang ada di Italia dan Jerman.
Hal tersebut disebabkan karena fasisme di Jepang lahir untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi yang sudah tercipta sejak Restorasi Meiji.
Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak
Kebangkitan fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Hideki Tojo pada masa pemerintahan Kaisar Hirohito (1926-1989).
Saat itu, Jepang sedang mengalami kemajuan di berbagai bidang, seperti perdagangan, industri, dan militer.
Bangsa Jepang membuat propaganda bahwa mereka adalah keturuan dari Dewa Matahari dan menganggap bangsa lain rendah.
Berbekal pedoman tersebut, Jepang melakukan ekspansi politik dengan menguasai berbagai wilayah di kawasan Asia.
Baca juga: Kaisar Meiji, Tokoh Utama Reformasi Jepang
Selain itu, Perdana Menteri Hideki Tojo juga berambisi membawa Jepang ke masa kejayaan.
Untuk mencapai ambisinya tersebut, Perdana Menteri Hideki Tojo melakukan beberapa langkah, yakni:
Dengan begitu, fasisme muncul di Italia, Jerman, dan Jepang karena adanya krisis ekonomi dan politik.
Referensi: