Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Fasisme Muncul di Italia, Jerman, dan Jepang?

Kompas.com - 07/02/2022, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fasisme adalah sebuah ideologi negara yang berprinsip pada mutlaknya kepemimpinan tanpa pengecualian.

Ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin negara dan militer diwajibkan kuat guna menjaga kedaulatan negara.

Dalam praktiknya, fasis termasuk dalam suatu ideologi yang radikal nasionalis dan otoriter dalam bidang politik.

Ideologi fasis ini berkembang setelah Perang Dunia I berakhir. Adapun contoh negara fasis adalah Jerman, Italia, dan Jepang.

Lalu, mengapa fasisme muncul di Jerman dan Italia serta Jepang?

Baca juga: Benito Mussolini, Diktator Fasis Italia yang Berakhir Tragis

Jerman

Negara yang kalah dalam Perang Dunia I, seperti Jerman dan Italia mengalami keterpurukan ekonomi.

Sehingga Jerman dan Italia membangun kembali negara dengan kepemimpinan yang otoriter atau mutlak.

Kemunculan fasis di Jerman ditandai dengan berdirinya Partai Buruh (Deutsche Arbeiter Partij) oleh Adolf Hitler di Kota Munich.

Partai Buruh tersebut kemudian berkembang pesat menjadi National Sozialistiche Deutsche Arbeiter Partij atau dikenal sebagai NAZI.

Ideologi partai ini menganut chauvinisme atau menganggap dirinya lebih unggul daripada ras lain.

Berikut adalah faktor munculnya paham fasisme di Jerman:

  • Kemenangan NAZI pada pemilu 1930
  • Kesulitan ekonomi
  • Kejayaan masa lampau
  • Lemahnya pemerintahan

Baca juga: Kerugian yang Diderita Jerman Akibat Perjanjian Versailles

Kemenangan NAZI di pemilu 1930 menjadikan Adolf Hitler Kanselir Jerman. Hitler memiliki ambisi untuk membawa kembali kejayaan Jerman.

Untuk merealisasikan ambisinya tersebut, Hitler membuat beberapa langkah, seperti:

  • Membangun militer
  • Membentuk polisi rahasia untuk menindas lawan politiknya
  • Menolak Perjanjian Versailles
  • Menyingkirkan orang-orang Yahudi
  • Membangun industri untuk mengatasi pengangguran
  • Memperkuat NAZI sebagai partai tunggal di Jerman

Langkah-langkah yang dilakukan Hitler ini mengalami keberhasilan dan menumbuhkan rasa percaya diri.

Selain itu NAZI juga menerapkan politik Libensraum atau gerakan politik dengan cara menguasai daerah seluas mungkin.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Italia

Paham fasis di Italia dipimpin oleh Benito Mussolini, yang mendirikan partai Fascis Italiani.

Sama seperti di Jerman, kemunculan fasisme di Italia disebabkan oleh krisis ekonomi dan politik.

Pada 1922, partai Fascis Italiani berhasil memenangkan pemilu hingga membawa Mussolini menjadi Perdana Menteri.

Dalam perkembangannya, Mussolini melakukan kudeta terhadap raja dan mengukuhkan dirinya sebagai Il Duce atau sang pemimpin.

Mussolini kemudian melakukan beberapa gebrakan guna mengembalikan kejayaan Italia. Berikut adalah langkah yang dilakukan oleh Mussolini:

  • Memperkuat militer
  • Menguasai seluruh Laut Tengah
  • Menguasai Ethiopia dan Albania
  • Mengobarkan semangat Italia Irredenta sebagai landasan penyatuan Italia

Baca juga: Giuseppe Garibaldi, Pahlawan Revolusi yang Menyatukan Italia

Jepang

Latar belakang lahirnya fasisme di Jepang mengalami perbedaan dengan yang ada di Italia dan Jerman.

Hal tersebut disebabkan karena fasisme di Jepang lahir untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi yang sudah tercipta sejak Restorasi Meiji.

Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak

Kebangkitan fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Hideki Tojo pada masa pemerintahan Kaisar Hirohito (1926-1989).

Saat itu, Jepang sedang mengalami kemajuan di berbagai bidang, seperti perdagangan, industri, dan militer.

Bangsa Jepang membuat propaganda bahwa mereka adalah keturuan dari Dewa Matahari dan menganggap bangsa lain rendah.

Berbekal pedoman tersebut, Jepang melakukan ekspansi politik dengan menguasai berbagai wilayah di kawasan Asia.

Baca juga: Kaisar Meiji, Tokoh Utama Reformasi Jepang

Selain itu, Perdana Menteri Hideki Tojo juga berambisi membawa Jepang ke masa kejayaan.

Untuk mencapai ambisinya tersebut, Perdana Menteri Hideki Tojo melakukan beberapa langkah, yakni:

  • Modernisasi militer
  • Menyingkirkan tokoh politik anti militer
  • Memperluas kekuasaan
  • Propaganda Nippon 3A
  • Mengenalkan paham Shinto Hakko Ichiu (dunia sebagai satu yang dipimpin Jepang)

Dengan begitu, fasisme muncul di Italia, Jerman, dan Jepang karena adanya krisis ekonomi dan politik.

 

Referensi:

  • Passmore, Kevin. (2018). Fasisme. Yogyakarta: BASABASI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com