Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Semboyan 3G Berdampak Negatif bagi Bangsa Timur?

Kompas.com - 11/01/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia pada sekitar abad ke-15.

Tujuan kedatangan mereka ke Nusantara adalah mencari daerah penghasil rempah-rempah, yang saat itu menjadi komoditas perdagangan paling dicari di Eropa.

Selain itu, tujuan bangsa Eropa datang ke Indonesia adalah untuk meraih kejayaan, superioritas, dan kekuasaan, atau dikenal dengan istilah Gold, Glory, dan Gospel atau 3G.

Dalam perkembangannya, semboyan Gold, Glory dan Gospel terbukti memberikan dampak negatif bagi bangsa Timur.

Lalu, apa yang dimaksud dengan semboyan 3G dan dampak seperti apa yang dirasakan bangsa Timur?

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Asal-usul dan makna semboyan 3G

Apabila ditelusuri, semboyan 3G pertama kali dicetuskan oleh Paus Alexander VI dari Vatikan setelah menyelesaikan perselisihan antara Portugis dan Spanyol dengan Perjanjian Tordesilas pada 1494.

Sejak saat itu, Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan samudra dengan mengusung semboyan 3G, yaitu untuk memperoleh kekayaan (Gold), kejayaan (Glory), dan menyebarkan agama (Gospel).

Istilah Gold merujuk pada kekayaan yang ingin diraih oleh bangsa Barat dalam pelayarannya ke negeri Timur, berupa emas, perak dan bahan tambang lain yang berharga.

Semboyan Glory berarti kejayaan, yang meyakini kejayaan sebuah bangsa dilihat dari banyaknya wilayah koloni yang dimiliki.

Petualangan bangsa Eropa ke dunia Timur tidak semata-mata mencari keuntungan tetapi ingin menyebarkan agama Nasrani atau disebut dengan Gospel.

Kedatangan bangsa Barat ke negeri Timur juga membawa misi suci dari gereja, yaitu menyebarkan ajaran injil atau disebut Gospel. 

Bahkan setiap kapal yang melakukan penjelajahan samudra selalu diikuti kelompok misionaris, yang menganggap menyebarkan ajaran injil merupakan panggilan hidup dan tugas mulia.

Mereka kemudian memanfaatkan daerah koloni sebagai tempat menjalankan misi tersebut.

Baca juga: Latar Belakang Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa sampai ke Indonesia

Dampak negatif 3G bagi bangsa Timur

Dalam perkembangannya, semboyan 3G terbukti membawa dampak negatif terhadap negeri Timur, khususnya istilah Gold dan Glory.

Sebab, dalam istilah Gold, suatu negara dikatakan makmur apabila mempunyai kekayaan yang melimpah.

Hal ini mendorong bangsa Barat untuk mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya dari negeri Timur, termasuk di Indonesia dengan menguasai rempah-rempahnya.

Selain itu, semboyan Glory mendorong bangsa Eropa untuk memiliki daerah kekuasaan yang luas.

Baca juga: Dampak Positif Penjajahan Belanda di Indonesia

Untuk itu, raja-raja di Eropa berupaya untuk bisa mengembangkan wibawa dan negara mereka dengan cara memperluas daerah jajahan.

Dengan beitu, jelas bahwa dampak dari adanya semboyan Gold, Glory dan Gospel adalah munculnya penjajahan dan eksploitas besar-besaran yang dilakukan oleh bangsa Eropa.

Selama masa kolonialisme berlangsung, rakyat daerah jajahan pun menderita karena banyaknya peraturan dan program kerja yang mengeksploitasi tenaga bahkan memonopoli harta benda mereka.

 

Referensi: 

  • Darmawan, Joko. (2017). Sejarah Nasional: Ketika Nusantara Berbicara. Yogyakarta: Deepublish.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com