Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekaisaran Romawi: Sejarah Berdirinya, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 10/01/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Pada 117 M, Kekaisaran Romawi mencapai masa keemasan dan tumbuh menjadi kekaisaran terbesar di dunia kala itu.

Pada masa itu, tentara romawi mencapai kekuatan puncaknya dengan jumlah mencapai 150.000 pasukan dan tidak ditemukan intervensi dari kekuasaan asing.

Baca juga: Kerajaan Romawi: Sejarah, Raja-raja, dan Keruntuhan

Sementara di bidang ekonomi, kemampuan produksi, perdagangan, dan pemanfaatan sumber daya alam Romawi juga mencapai puncaknya.

Hal itu ditandai dengan kemakmuran yang terjadi di setiap sudut Mediterania. Orang-orang dengan mudah mendapatkan makanan, memiliki akses ke tempat hiburan, dan dapat bergerak bebas tanpa takut terjadi penganiayaan.

Pekerjaan juga dapat dicari dengan mudah di masa kejayaan ekonomi Kekaisaran Romawi.

Bentuk pemerintahan

Kekaisaran Romawi memiliki bentuk pemerintahan monarki dengan dipimpin oleh seorang kaisar.

Kaisar Romawi memiliki berbagai peran dalam pemerintahannya, seperti kepala pemerintahan, kepala negara, pemimpin legislatif, panglima tertinggi, pemimpin keagamaan, dan hakim agung.

Sebagai kepala pemerintahan, kaisar memiliki kekuasaan untuk menegakkan hukum, mengelola harta negara, dan mengawasi pekerjaan umum.

Baca juga: Perang Yarmuk, Perang Pembuka Islam Melawan Kekaisaran Romawi

Kaisar juga berperan sebagai kepala negara yang mengatur hubungan diplomatik dengan kerajaan atau negara lain.

Selain itu, Kaisar Romawi berperan sebagai perumus undang-undang dan mengajukan undang-undang.

Di bidang militer, Kaisar Romawi berperan sebagai komandan militer tertinggi yang memiliki kewenangan mengatur legiun, menunjuk pimpinan militer, dan menyatakan perang.

Dalam bidang keagamaan, kaisar mewakili Romawi dan rakyatnya di hadapan para dewa. Kaisar juga memiliki kendali terhadap administrasi atas agama Romawi.

Sedangkan di bidang hukum, Kaisar Romawi memiliki kendali atas keputusan atas semua hukum.

Pembagian Kekaisaran Romawi

Setelah dua abad mengalami periode yang relatif damai dan minim ekspansi kekuatan militer, pada sekitar abad ke-3, Kekaisaran Romawi dihadapkan pada sebuah krisis karena terjadinya perang saudara yang mengancam kekaisaran.

Salah satu penyebab krisis itu adalah tidak adanya suatu sistem yang pasti dalam mengatur pergantian kekuasaan.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno, Apa Bedanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com