Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Trisula, Penumpasan Sisa-sisa PKI di Blitar Selatan

Kompas.com - 05/01/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Operasi Trisula adalah operasi yang dilakukan oleh TNI pada 1968 yang bertujuan menghancurkan sisa-sisa kekuatan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dituduh terlibat peristiwa G30S.

Target operasi adalah sisa-sisa anggota PKI yang bersembunyi di Blitar Selatan, Malang Selatan, dan Tulungagung.

Operasi Trisula berhasil menggulung kekuatan PKI di Blitar Selatan selama satu setengah bulan.

Baca juga: Pemberontakan PKI Madiun 1948

Latar belakang

Pasca peristiwa G30S pada 1965, pemerintah Orde Baru memburu mereka yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sisa-sisa anggota PKI yang lolos dari buruan militer kemudian melarikan diri ke berbagai daerah, salah satunya ke Blitar Selatan.

Para tokoh PKI yang bersembunyi di Blitar Selatan adalah Rewang, Oloan Hutapea, Ruslan Widjajasastra, Munir.

Oloan Hutapea ditunjuk sebagai Ketua Departemen Organisasi PKI baru di Blitar Selatan.

Sedangkan Ketua PKI di Blitar Selatan dipegang oleh Ruslan Widjajasastra, dan Rewang diberi tanggung jawab sebagai Ketua Departemen Agitasi dan Propaganda dan anggota Pleno PKI.

Adapun Munir menjabat sebagai Ketua Departemen Perjuangan Bersenjata PKI Blitar Selatan.

Mereka menggalang kekuatan di Blitar Selatan dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti menyiapkan Perang Rakyat dengan mengadakan pelatihan Kursus Kilat Perang Rakyat (KKPR).

Pelatihan KKPR itu dapat terlaksana berkat bantuan mantan Dandim Pandeglang, Letnan Kolonel Pratomo.

Baca juga: Apakah PKI Ingin Mengganti Pancasila?

Selain itu, juga diberikan materi terkait membangun kembali PKI oleh Oloan Hutapea dan materi Materialisme Dialektika Historis oleh Ruslan Widjajasastra.

Sedangkan Munir memberikan materi terkait Thesis Perang Rakyat. Tersiar kabar juga bahwa sisa-sisa gerombolan PKI itu melakukan teror terhadap masyarakat.

Teror tersebut berupa perampokan, penculikan, dan pembunuhan dengan tujuan untuk mendapatkan persenjataan.

Mengetahui masih adanya kekuatan PKI di Blitar Selatan, maka pada 18 Mei 1968, Panglima Kodam VIII/Brawijaya Mayjen TNI M. Yasin melantik Komando Satuan Tugas (Satgas) Trisula yang dipimpin oleh Kolonel Witarmin.

Baca juga: G30S, G30S/PKI, Gestapu, Gestok, Apa Bedanya?

Pangdam/VIII Brawijaya Mayjen TNI M. Yasin bersama Pangkodau IV Laksda Suwoto Sukendar sedang melakukan inspeksi selama Operasi Trisula di Blitar Selatan.
Buku Sejarah TNI Angkatan Udara 1960-1969. Pangdam/VIII Brawijaya Mayjen TNI M. Yasin bersama Pangkodau IV Laksda Suwoto Sukendar sedang melakukan inspeksi selama Operasi Trisula di Blitar Selatan.

Kekuatan TNI

Dalam pelaksanaan Operasi Trisula, Kodam Brawijaya mengerahkan Batalion Infanteri 531/Para, Batalion Infanteri 511, Batalion Infanteri 513, Batalion Infanteri 521, dan Batalion Infanteri 527.

Selain itu juga terlibat Kodim 0808 Blitar, Kodim 0807 Tulungagung, Kodim 0818 Malang serta beberapa Koramil.

Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan TNI AU juga diterjunkan untuk membantu jalannya operasi.

Untuk mendukung operasi ini, Panglima Komando Wilayah Udara (Kowilu) IV, Komodor Udara Suwoto Sukendar mengeluarkan Surat Perintah pada 6 Juni 1968 tentang pembentukan Satuan Tugas Operasi Udara (Satgas Opsud) Elang dipimpin oleh Mayor Udara Sugiantoro.

Mayor Udara Sugiantoro dibantu pasukan yang dipimpin oleh Komandan Kompi LU Wim Mustamu, Wadan Ki SMU J. Rantijo, Dan Ton I SMU Jumari, Dan Ton II SMU Sjamsuri, dan Dan Tom III SMU Sugimin.

Kekuatan Satgasud Elang terdiri atas 2 pesawat pembom B-26 Invader, 3 pesawat P-51 Mustang, beberapa pesawat C-130 Hercules, 3 pesawat Harvard, Helikopter Mi-4 dan Kompi Kopasgat.

Baca juga: PKI: Asal-usul, Pemilu, Pemberontakan, Tokoh, dan Pembubaran

Jalannya Operasi Trisula

Operasi Trisula resmi dilaksanakan pada 1 Juni 1968 dan dilakukan di daerah Blitar Selatan.

Pelaksanaan Operasi Trisula pertama kali dilakukan di Suruhwadang, Maron, dan Ngeni yang merupakan basis PKI di Blitar Selatan.

Dalam operasi pertama, ditangkap sekitar 4.000 orang dan ditemukan delapan orang anggota Gerilya Desa dan dua orang Detasemen Gerilya PKI Gaya Baru di Blitar Selatan.

Operasi gabungan yang sangat kuat itu membuat banyak anggota PKI Blitar Selatan akhirnya menyerah. Namun, ada pula yang masih melawan meski dalam posisi terdesak.

Beberapa hari bergerak ke selatan, TNI berhasil membongkar wilayah yang dikuasai PKI hingga ke pegunungan. 

Dalam baku tembak yang terjadi di kawasan Gunung Asem Panggungrejo, Oloan Hutapea berhasil dibunuh. Selanjutnya Soerachman juga terbunuh di kawasan hutan Desa Maron.

Pada pertengahan Juli 1968, TNI berhasil menangkap Rewang di Sumberjati, serta Kademangan dan Ruslan Widjajasastra di Kaligrenjeng.

Pada bulan yang sama, Ketua Departemen Bersenjata PKI Blitar Selatan, Munir, berhasil ditangkap di Jembangan.

Baca juga: Operasi Dwikora: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Akhir Operasi Trisula

Operasi Trisula yang dilancarkan selama kurang lebih dua bulan berhasil menghancurkan kubu-kubu pertahanan dan proyek basis PKI, serta menangkap hidup ataupun mati tokoh-tokohnya.

Mayjen M. Yasin dalam konferensi pers pada 9 Agustus 1968 di Malang menyampaikan bahwa tahanan PKI hasil operasi ini berjumlah 850 orang.

Sedangkan senjata yang berhasil dirampas berjumlah 37 pucuk dan empat buah granat.

Upacara penutupan Operasi Trisula berlangsung pada 7 September 1968 di Blitar oleh Mayjen M. Yasin dan disaksikan oleh Panglima Kostrad Mayjen Kemal Idris.

Mereka yang ditangkap dan masih hidup diberikan pembinaan oleh TNI yang bertujuan untuk menguatkan mental rakyat dari pengaruh PKI.

 

Referensi:

  • Dinas Penerangan Angkatan Udara. (2004). Sejarah Angkatan Udara Indonesia (1960-1969). Madison: University of Wisconsin.
  • Semdam VIII Brawijaya. (2008). Operasi Trisula Kodam VIII Brawidjaja. Surabaya: Jajasan Taman Tjandrawilwatikta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com