Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Abu Bakar, Sahabat Rasulullah yang Paling Utama

Kompas.com - 29/12/2021, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Nabi yang termasuk dalam golongan orang pertama yang masuk Islam.

Ia mendapat gelar Ash-Shidiq karena perannya menjadi orang pertama yang membenarkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Abu Bakar bukan hanya orang terdekat Rasulullah yang disebut sebagai sahabat paling utama, tetapi juga ayah mertua Nabi Muhammad SAW.

Ia diketahui berperan aktif dalam berbagai kegiatan umat Islam, mulai dari ikut berperang, berhijrah, berdakwah, dan mengislamkan orang.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar yang menggantikannya sebagai khalifah untuk memimpin umat Islam.

Baca juga: Umar bin Khattab, Sahabat yang Pernah Berniat Membunuh Rasulullah

Kehidupan awal

Nama asli dari Abu Bakar adalah Abdul Ka'bah. Ia merupakan keturunan keluarga kaya, Bani Taim dari suku Quraisy, yang lahir di Kota Mekkah pada sekitar tahun 573.

Ayahnya bernama Abu Quhafah Utsman, sedangkan ibunya bernama Salma binti Sakhar.

Sejak kecil, Abu Bakar sering menghabiskan waktunya dengan bermain bersama unta dan kambing, karena memang sangat menyukai kedua hewan tersebut.

Karena kesukaannya pada unta, ia mendapatkan julukan sebagai Abu Bakar, yang berarti bapak anak unta.

Ketika berumur sekitar 10 tahun, ia ikut sang ayah pergi ke Suriah untuk berdagang, yang telah menjadi tumpuan kehidupan ekonomi keluarganya.

Hal itulah yang kemudian membawa Abu Bakar dalam perjalanan bisnis hingga ke Yaman, Suriah, dan beberapa tempat lainnya.

Keberhasilannya dalam berbisnis, membuat Abu Bakar menjadi pedagang kaya dan naik status sosialnya. Ia kemudian ditunjuk sebagai kepala suku di golongannya.

Baca juga: Umar bin Abdul Aziz, Sang Khulafaur Rasyidin Kelima

Terlebih lagi, Abu Bakar merupakan orang yang terpelajar, mampu baca tulis, serta menyukai puisi. Suatu hal yang sangat langka di kalangan Quraisy saat itu.

Bahkan ia sering mengikuti festival tahunan di Ukaz dan ikut berpartisipasi dalam simposium puisi.

Karena memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa, Abu Bakar sangat paham tentang sejarah dan politik suku-suku Arab.

Memeluk Islam

Sebelum Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa ia adalah utusan Allah SWT, Abu Bakar sedang dalam perjalanan bisnis ke Yaman.

Saat dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang peramal yang memprediksi bahwa nabi yang ditunggu-tunggu telah datang.

Begitu Abu Bakar pulang dari Yaman, ia diberi tahu oleh teman-temannya bahwa Muhammad menyatakan dirinya sebagai utusan Allah.

Baca juga: Khalid bin Walid, Sahabat Nabi yang Dijuluki Pedang Allah

Begitu mendengar ajakan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar langsung menerimanya dan memeluk Islam tanpa ada rasa ragu sedikit pun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com