Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan van Oldenbarnevelt, Pendiri VOC yang Dihukum Mati Belanda

Kompas.com - 20/12/2021, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Johan van Oldenbarnevelt adalah seorang negarawan Belanda yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan negaranya dari Spanyol.

Pasalnya, ia tercatat sebagai tokoh yang berhasil melakukan perjanjian damai dengan Spanyol pada 1609.

Selain itu, Johan van Oldenbarnevelt juga dikenal sebagai tokoh yang mengusulkan didirikannya kongsi dagang VOC.

Namun, meski telah berjasa besar bagi negaranya, ia dijatuhi hukuman mati setelah didakwa melawan pemerintah federal.

Baca juga: Hak-Hak Istimewa VOC

Masa muda

Johan van Oldenbarnevelt lahir di Amersfoot, Belanda, pada 14 September 1547. Sewaktu muda, ia mengenyam pendidikan ilmu hukum di Leuven, Belanda.

Setelah itu, ia sempat berpindah ke Perancis dan Italia, sebelum akhirnya menetap di Hague, Belanda.

Pada 1573 dan 1574, ia sempat membantu pembebasan Haarlem (kotapraja di Belanda) dan menjadi sukarelawan di Leiden.

Johan sendiri memulai kiprah politiknya pada 1576, dengan menjadi penasihat hukum di Rotterdam.

Karena kegigihan dan kemampuannya dalam berpidato, kariernya terus menanjak hingga menjadi sosok berpengaruh di kota tersebut.

Pada 1579, Johan van Oldenbarnevelt aktif dalam menyuarakan Union of Utrecht, yang bermaksud menyatukan provinsi-provinsi di utara Belanda.

Baca juga: Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC Pertama

Memimpin negosiasi dengan Spanyol

Pada 16 Maret 1586, Johan van Oldenbarnevelt ditunjuk menjadi Advokat Pertanahan untuk negara bagian Holland dan West Friesland.

Ia ditunjuk karena dipercaya memiliki kemampuan untuk memerintah dan dapat menyebarkan pengaruh. Jabatan tersebut ia pegang selama 32 tahun.

Berkat kelebihannya, dalam waktu singkat, Johan van Oldenbarnevelt diberi otoritas yang besar, bahkan kewenangannya sudah seperti Perdana Menteri Republik Belanda.

Sejak tahun 1566, wilayah Belanda, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Spanyol, mulai melancarkan pemberontakan.

Perseteruan antara Belanda dan Spanyol itu kemudian dikenal sebagai peristiwa Perang Delapan Puluh Tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com