Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya dan Pemikiran Ibnu Khaldun

Kompas.com - 06/12/2021, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibnu Khaldun adalah tokoh historiografi, sejarawan, dan sosiolog Muslim modern dari tanah Arab yang terkenal pada abad ke-14.

Lahir di Tunisia pada 27 Mei 1332 atau 1 Ramadhan 732 Hijriyah, nama lengkapnya adalah Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami.

Meski hidup pada beberapa abad yang lalu, namun hasil karyanya masih bisa kita nikmati hingga saat ini.

Sejak kecil hingga beranjak dewasa, Ibnu Khaldun telah menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti Sastra Arab, Alquran dan tafsirnya, ilmu hadis, fiqih, filsafat, dan berhitung.

Ibnu Khaldun kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi Islam, ahli politik Islam, dan Bapak Ekonomi Islam. Ia juga sering disebut sebagai pendiri ilmu historiografi dalam sejarah yang menelurkan karya berjudul Muqadimmah.

Baca juga: Jamaluddin al-Afghani: Biografi, Pemikiran, dan Ide Pembaharuan

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang sosiologi

Ibnu Khaldun dianggap memiliki pemikiran yang sejalan dengan ilmu sosiologi. Menurutnya, sosiologi masyarakat Arab dibagi menjadi tiga tingkatan.

Tingkatan pertama adalah masyarakat primitif atau wahsy, yang belum mengenal peradaban, hidup berpindah-pindah dan liar.

Tingkatan kedua adalah masyarakat pedesaan, yang telah hidup menetap meskipun dengan amat sederhana.

Pada tingkat kedua ini, Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa kebanyakan mata pencaharian masyarakatnya adalah pertanian dan peternakan.

Dan pada tingkatan akhir atau ketiga, Ibnu Khaldun menyebutnya dengan masyarakat kota.

Ia berpendapat bahwa masyarakat kota adalah masyarakat yang berperadaban dengan bukti dari mata pencahariannya berupa perdagangan dan industri.

Selain itu tingkat ekonomi dan kebudayaan yang tinggi juga menjadi acuannya.

Baca juga: Kesultanan Utsmaniyah: Sejarah, Sultan, Kejayaan, dan Keruntuhan

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang ekonomi

Selain sosiologi, Ibnu Khaldun juga mencurahkan pemikirannya tentang ekonomi dalam kitabnya Muqadimmah.

Ibnu Khaldun berpendapat bahwa ekonomi timbul karena kebutuhan manusia yang tak terbatas. Sedangkan barang-barang yang memuaskan kebutuhan manusia sangat terbatas.

Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa untuk memecahkan persoalan ekonomi harus dipandang dari dua sisi, yaitu sudut pandang tenaga (weird arbeid) dan sudut pandang penggunaannya.

Adapun dari sudut pandang tenaga dibagi lagi kedalam dua bagian, yaitu:

  • "Ma'sy" (penghidupan): tenaga sebagai alat mengerjakan barang untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
  • "Tamawwul" (perusahaan): tenaga untuk mengerjakan barang untuk memenuhi kebutuhan banyak orang.

Pembagian tersebut didasarkan pada perkataan dalam Alquran, salah satunya adalah kata "ma'asy" yang terdapat dalam Surat al-Naba ayat 11.

Perkataan dalam Alquran tersebut digunakan untuk menunjukkan perlunya manusia menggunakan tenaga dalam mencukupi kebutuhannya.

Sedangkan dari sudut pandang penggunaan dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu:

  • Pertama adalah "rizqy" yang kegunaannya untuk kepentingan sendiri.
  • Kedua adalah "kasab" yang kegunaannya untuk kepentingan orang banyak.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah

Karya Ibnu Khaldun

Salah satu karya terbesar Ibnu Khaldun adalah Kitab Al-'Ibar wa Diwan al-Mubtada'wa al-Khabar fi Ayyam al-'Arab wa al-'Ajam wa al-Barbar atau yang biasa dikenal Kitab Al-'Ibar.

Kitab tersebut terdiri atas tujuh jilid, di mana Kitab Muqqadimmah menjadi pengantar, Al-'ibar sebagai isi, dan Al-Ta'rif menjadi bagian penutup dari kitab karangan Ibnu Khaldun.

Muqadimmah merupakan rujukan terkait historiografi atau periodesasi sejarah saat Eropa masih dalam kegelapan dan terbelakang dalam hal ilmu pengetahuan.

Karena kitab ini sangat tebal, pada bagian Muqadimmah pun terdapat pokok-pokok pembahasan.

Adapun pokok-pokok dari Kitab Muqadimmah adalah terkait peradabaan dan kebudayaan manusia, kehidupan sosial ekonomi Suku Badui, dan bangsa pengembara.

Selain itu, dibahas pula terkait tata negara dan pemerintahan, serta sebab muncul dan runtuhnya suatu negara.

Lalu, pembahasan terkait kehidupan sosial ekonomi wilayah perkotaan dan pedesaan, serta pembahasan perekonomian suatu negara.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah

Pembahasan ilmu pengetahuan, pengajaran dan metodenya juga dibahas dalam kitab Muqadimmah ini.

Sedangkan dalam Kitab Al-'Ibar, menguraikan tentang sejarah bangsa Arab, generasi, dan dinastinya sejak kelahiran Ibnu Khaldun.

Dalam kitab tersebut juga di bahas beberapa bangsa yang terkenal beserta tokohnya, seperti bangsa Pontian, Syria, Peris, Yahudi, Mesir, Yunani, Romawi, Turki dan Eropa.

Lalu, Kitab Al-Ta'rif berisi tentang sejarah bangsa Barbar dan suku-suku yang termasuk di dalamnya, seperti Nawatah, Mashmudah, Baranis, dan Zanata.

Dalam kitab tersebut, Ibnu Khaldun juga membahas terkait sejarah dinasti pada masanya, seperti Dinasti Bani Hafs, Dinasti Bani Abdul Wadd, dan Dinasti Bani Marin.

Ibnu Khaldun juga menuliskan tentang biografinya sendiri dalam Kitab Al-Ta'rif.

 

Referensi:

  • Khaldun, Ibnu. 2019. Muqadimmah. Jakarta: Wali Pustaka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com