Dengan itu, Suleiman I diberi gelar Al Kanuni yang memiliki makna ahli penyusun undang-undang.
Selain itu, di masa kejayaannya Kesultanan Utsmani mengedepankan sikap toleransi terhadap keberagaman agama.
Di era Suleiman I juga ajaran Islam berkembang pesat. Begitu pula dengan kebudayaan, perdagangan, dan ilmu pengetahuan.
Baca juga: Kejayaan Turki Usmani
Baca juga: Suleiman I, Pembawa Kejayaan Kekaisaran Turki Usmani
Kesultanan Utsmaniyah secara resmi berakhir pada 1922, ketika gelar Sultan Utsmaniyah ditiadakan.
Adapun beberapa penyebab dari runtuhnya Kesultanan Utsmani adalah tidak berwibawanya Sultan yang memerintah terutama di masa krisis Perang Dunia I dan terjadi banyak penyimpangan terkait keuangan negara.
Selain itu gaya hidup yang mewah kalangan pembesar istana menjadi salah satu faktor runtuhnya Utsmani.
Setelah Gencatan Senjata Mudros (1918), sebagian besar wilayah Utsmaniyah dibagi antara Inggris, Prancis, Yunani, dan Rusia.
Turki dinyatakan sebagai republik pada 29 Oktober 1923, ketika Mustafa Kemal Ataturk (1881-1938), seorang perwira militer, mendirikan Republik Turki yang merdeka.
Kemudian, pada 3 Maret 1924, Kekhalifahan Utsmaniyah atau Ottoman, secara resmi dibubarkan oleh Mustafa Kemal Ataturk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.