Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Dakwah Wali Songo

Kompas.com - 02/12/2021, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Songo adalah tokoh yang menyebarkan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Terdapat beberapa teori atau pendapat terkait dari mana asalnya Wali Songo. Ada beberapa pendapat asal Wali Songo, seperti dari Samarkand, Champa, hadramaut dan China.

Ada pula yang berpendapat bahwa Walisongo sebetulnya adalah para ulama utusan dari Kesultanan Utsmaniyah.

Namun, sampai sekarang asal dari Wali Songo tidak begitu jelas. Akan tetapi, ada bukti bahwa mereka pernah berdakwah di Jawa.

Meski Wali Songo tidak hidup dan tinggal pada saat yang bersamaan, mereka memiliki keterikatan darah ataupun hubungan antarguru dan murid.

Strategi yang digunakan Wali Songo bervariasi dan tergantung pada wilayah dan kondisi sosialnya.

Akan tetapi, metode dakwah yang digunakan para Wali Songo beradaptasi dengan luwes supaya diterima oleh masyarakat.

Baca juga: Wali Songo dan Nama Aslinya

Strategi dakwah Wali Songo

Wilayah dakwah

Wilayah atau daerah persebaran dakwah menjadi salah satu hal penting dalam menyebarkan agama Islam oleh Wali Songo.

Penentuan wilayah atau tempat dakwah dipertimbangkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah geografis.

Jawa Timur menjadi daerah yang menjadi tujuan utama para Wali menyebarkan Islam.

Beberapa tokoh yang berdakwah di Jawa Timur di antaranya Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Ampel, Sunan Bonang dan Sunan Drajat.

Wilayah yang menjadi daerah dakwah mereka adalah Gresik, Surabaya, Tuban, dan sedayu.

Di Jawa Tengah, fokus dakwah Islam berada di kota pesisir, seperti Demak, Kudus dan Lasem. Adapun Sunan Kalijogo dan Sunan Muria berperan penting dalam penyebaran di wilayah tersebut.

Sedangkan di Jawa Barat, Sunan Gunung Jati berperan aktif untuk menyebarkan ajaran Islam di sana.

Baca juga: Wali Songo dan Wilayah Penyebarannya

Masjid Menara Kudus, Jalan Menara, Kauman, Kudus, Jawa Tengah DOK. Kementerian Agama RIDOK. Kementerian Agama RI Masjid Menara Kudus, Jalan Menara, Kauman, Kudus, Jawa Tengah DOK. Kementerian Agama RI

Asimilasi Budaya

Para Wali berani menggunakan sarana seni dan budaya sebagai alat dakwah karena hal itu sudah mengakar bagi masyarakat Jawa saat itu.

Strategi dakwah Islam di Nusantara ini bertujuan menyisipkan pesan-pesan dari ajaran Islam melalui berbagai seni dan budaya di Jawa.

Salah satunya adalah dakwah dengan metode pertunjukan wayang, macapat, berupa tembang, gamelan, sekaten, dll.

Pendidikan

Hal pertama yang dilakukan oleh para Wali saat akan berdakwah di suatu tempat adalah dengan membangun sarana dakwah, salah satunya adalah langgar atau masjid.

Langgar atau masjid tersebut dibangun berdekatan dengan rumah yang mereka tinggali. Hal ini bertujuan untuk memudahkan untuk menyebarkan Islam.

Baca juga: Wali Songo: Penyebar Islam di Tanah Jawa

Dalam perkembangannya, ketika persebaran Islam mulai diterima oleh masyarakat, maka akan dibangun sarana pendidikan berupa pondok pesantren.

Pondok pesantren tersebut digunakan untuk menampung warga sekitar atau dari berbagai daerah yang ingin belajar tentang Islam ke para Wali.

Cara Wali Songo dalam berdakwah di Jawa ini sangat mirip dengan pendidikan Hindu-Buddha dalam mendidik para wiku.

Mereka memiliki tujuan pendidikan dan kurikulum yang ketat dan terstruktur. Di pesantren, kurikulum yang diberikan berupa ilmu aqidah, hadis, fiqih hingga tafsir.

Selain itu, juga diberikan ilmu ketatanegaraan, ekonomi, pertanian dan bela diri. Hal ini bertujuan untuk mencetak kader dakwah yang tangguh.

 

Referensi:

  • Sunyoto, Agus. 2016. Atlas Walisongo. Tangerang Selatan: Pustaka Ilman
  • Noviyanti, Dian. 2019. Walisongo The Wisdom, Syiar 9 Wali Selama 1 Abad. Jakarta: Gramedia Pustaka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com