Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JB Sumarlin: Pendidikan, Karier, dan Wafat

Kompas.com - 30/11/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Kariernya di Bappenas berlanjut, ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Bappenas pada 1973.

Selama menjabat sebagai Wakil Ketua Bappenas, Sumarlin terlibat erat dalam penyusunan reformasi pemerintahan. 

Pada 1972 hingga 1988, Sumarlin bertanggung jawab sebagai anggota MPR. Ia juga ambil bagian dalam mempersiapkan Pidato Kepresidenan yang dirilis pada 16 Agustus setiap tahun untuk dipresentasikan ke parlemen.

Di sela kesibukannya sebagai anggota MPR, Sumarlin juga merangkap jabatan sebagai Ketua Opstib dan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara pada 1973 hingga 1983. 

Kemudian, sejak 1983 hingga 1988 Sumarlin menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Meneg PPN). 

Di tengah periode itu, ia sempat ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan & Kebudayaan ad interim (sementara).

Pada masa Kabinet Pembangunan V, Sumarlin menjabat sebagai Menteri Keuangan (1988-1993).

Selain itu, ia juga menjadi salah satu arsitek ekonomi Indonesia bersama para ekonom lainnya, seperti Widjojo Nitisastro, Emil Salim, dan Ali Wardhana. Mereka kemudian dijuluki sebagai Mafia Berkeley. 

Antara 1993 hingga 1998, Sumarlin ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Baca juga: BPK: Sejarah, Tugas dan Wewenangnya

Wafat

Sumarlin wafat pada 6 Februari 2020, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Carolus, Jakarta Pusat.

Jasadnya kemudian disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi dan dikebumikan di San Diego Hills pada 10 Februari 2020.

Sewaktu Sumarlin masih berkiprah di bidang perekonomian, ia sempat mendapat beberapa penghargaan. 

Pada 1973, ia mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adiprana III. Kemudian pada 1975, ia mendapat penghargaan Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia. 

 

Referensi: 

  • Winarno, Bondan. (2013). JB Sumarlin Cabe Rawit yang Lahir di Sawah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com