Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Zab, Puncak Pergolakan Revolusi Abbasiyah

Kompas.com - 19/11/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Pertempuran Zab adalah peperangan yang terjadi pada 750 Masehi di Sungai Zab, anak Sungai Tigris di Irak.

Dalam peperangan ini, pasukan Bani Abbasiyah melawan Kekhalifahan Umayyah yang tengah berkuasa.

Pertempuran Zab menjadi puncak pergolakan Revolusi Abbasiyah, yang berujung pada berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah dan dimulainya Kekhalifahan Abbasiyah.

Latar belakang

Pada 747 M, perlawanan mulai muncul terhadap Bani Umayyah, yang berkuasa hampir di seluruh Timur Tengah sejak 661 M.

Penyebab utama pemberontakan adalah meningkatnya kesenjangan di antara masyarakat karena para gubernur yang ditunjuk oleh kekhalifahan melakukan praktik korupsi.

Selain itu, banyak yang menganggap kekuasaan Bani Umayyah tidak sah karena bukan keturunan langsung Nabi Muhammad.

Masyarakat kemudian mendukung Bani Abbasiyah, yang merupakan keturunan dari paman Nabi Muhammad yang bernama Abbas.

Keturunan keempat Abbas yang bernama Ibrahim lantas melancarkan serangan pertama yang didukung oleh Provinsi Khorasan, Iran, dan Arab Syiah.

Ketika Ibrahim berhasil ditangkap pada 747 M, pemberontakan berlanjut di bawah pimpinan adiknya, Abdallah atau Abu al-'Abbas as-Saffah.

Pada Oktober 749 M, Abu as-Saffah dinyatakan sebagai khalifah dan tentaranya telah memasuki Kufah, sebuah pusat Muslim di Irak Selatan.

Abu as-Saffah segera bertolak untuk menggempur kekuatan Bani Umayyah yang tengah dipimpin oleh Marwan II sebagai khalifahnya.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Jalannya Pertempuran Zab

Memasuki tahun 750 M, pasukan gabungan Abbasiyah, Khawarij, Syiah, dan Irak, melancarkan serangan terhadap Bani Umayyah di Sungai Zab.

Meskipun Marwan II memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dan tangguh daripada lawannya, ternyata semangat juang koalisi Abbasiyah lebih tinggi.

Dalam pertempuran, banyak pasukan Umayyah yang goyah dan kelelahan akibat kekalahan serangkaian perang sebelumnya.

Sedangkan pasukan Abbasiyah justru mengadopsi taktik perang Bani Umayyah dari pertempuran sebelumnya, yakni dengan membentuk dinding dari tombak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com