Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hitler Membenci Yahudi?

Kompas.com - 15/10/2021, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Pada 1913, ia pindah ke Munchen dan tergabung menjadi tentara Jerman dalam Perang Dunia I.

Alasan Hitler membenci Yahudi

Yahudi penyebab kekalahan Jerman

Ketika Jerman menyerah pada 1918, Hitler yang tengah berada di rumah sakit militer karena cedera mata, merasa sangat terpukul.

Menurut kelompok nasionalis dan konservatif sayap kanan, kekalahan Jerman tidak disebabkan oleh kalah berperang, tetapi karena pengkhianatan orang Yahudi dan komunis.

Padahal, prasangka ini telah ditampik oleh Pemerintah Jerman. Hasil investigasi membuktikan bahwa lebih dari 100.000 orang Yahudi Jerman dan Austria telah berjuang sekuat tenaga untuk tanah air mereka.

Pada 1920, ketika Hitler telah menjadi tokoh propaganda Partai Nazi, ia membandingkan orang Yahudi dengan kuman.

Hitler meyakini bahwa pengaruh orang Yahudi tidak akan pernah hilang tanpa menghilangkan penyebabnya.

Ide-ide radikal inilah yang membuka jalan bagi pembunuhan massal orang-orang Yahudi pada 1940-an.

Baca juga: Sejarah Perang Dunia I (1914-1918)

Yahudi sebagai sumber permasalahan

Dalam perkembangannya, Hitler menyalahkan orang-orang Yahudi atas segala sesuatu yang salah dengan dunia.

Melemahnya kekuatan Jerman hingga mengalami kemunduran dikatakan sebagai kesalahan orang Yahudi.

Menurut Hitler, orang-orang Yahudi ingin mengejar dominasi dunia dan pemuja kapitalisme.

Ia pun berpendapat bahwa komunisme adalah konspirasi Yahudi juga, karena sebagian besar pemimpin komunis adalah orang Yahudi.

Akibatnya, dalam perang dengan Uni Soviet yang dimulai pada 1941, penduduk dan tawanan perang diperlakukan secara brutal oleh Jerman.

Yahudi adalah ras rendahan

Hitler adalah salah satu tokoh yang memandang dunia sebagai arena perjuangan antarbangsa. Ia juga membagi populasi dunia ke dalam ras tinggi hingga ras rendah.

Ia percaya pada superioritas bangsa Jerman, yang diklaim sebagai bagian dari bangsa Arya, sementara orang-orang Yahudi termasuk ras rendahan.

Hitler merasa bahwa bangsa Jerman hanya bisa sukses apabila mereka 'murni'. Akibatnya, begitu Nazi berkuasa, ide-ide ini mengarah pada sterilisasi paksa dan pembunuhan manusia, utamanya orang-orang Yahudi.

Kampanye anti-Yahudi menjadi semakin ganas dan puncaknya saat peristiwa Holocaust, yakni genosida terhadap sekitar enam juta kaum Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II.

 

Referensi:

  • Cahyo, Agus Nur. (2017). Hidup dan Mati Adolf Hitler. Yogyakarta: Laksana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com