Peristiwa itu mengakibatkan Suku Dayak Maanyan terdesak dan terpencar, sebagian masuk pedalaman ke wilayah Dayak Lawangan.
Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam, tepatnya Kesultanan Demak, bersama masuknya pedagang Melayu.
Setelah itu, sebagian besar Suku Dayak di wilayah selatan dan timur Kalimantan mulai memeluk Islam dan tidak mengakui dirinya sebagai orang Dayak.
Orang Dayak yang tidak masuk Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman, dan bermukim di Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Amas, dan Watang Balangan.
Sedangkan sebagian lainnya yang masih mempertahankan adat budayanya terus terdesak masuk ke hutan rimba.
Referensi: