Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Renaissance bagi Dunia

Kompas.com - 23/09/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Periode sejarah yang dikenal dengan sebutan Renaissance berlangsung dari sekitar abad ke-15 hingga abad ke-17.

Renaissance berasal dari bahasa Prancis, yang artinya kelahiran kembali, di mana bangsa Eropa mulai meninggalkan Abad Pertengahan dan menuju zaman modern.

Perubahan paling signifikan yang muncul sebagai akibat dari Renaissance dapat dilihat pada arsitektur Eropa, seni, sastra, matematika, musik, filsafat, politik, agama, dan sains.

Selain di Eropa, dampak Renaissance juga dapat dirasakan oleh masyarakat dunia, bahkan meninggalkan warisan yang membentuk banyak aspek kehidupan modern.

Berikut ini dampak atau pengaruh Renaissance bagi dunia pada berbagai bidang.

Bidang seni dan ilmu pengetahuan

Zaman Renaissance memunculkan berbagai macam inovasi dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan.

Pengaruh seni dan arsitektur dari periode Renaissance bahkan mampu bertahan lama hingga abad-abad berikutnya.

Seperti contohnya, mahakarya Michelangelo, Leonardo da Vinci, Raphael, dan master Renaissance lainnya kemudian dijadikan standar karya seni yang berkualitas.

Metode yang diciptakan Filippo Brunelleschi untuk menunjukkan perspektif pun masih diajarkan dan digunakan sampai sekarang.

Pada Zaman Renaissance, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan pesat ketika para humanis menemukan dan menyebarkan dokumen-dokumen kuno tentang matematika, kedokteran, dan topik lainnya.

Gagasan-gagasan ilmiah yang muncul pada periode ini telah meletakkan dasar bagi ilmu pengetahuan modern.

Seperti contohnya pada bisang kedokteran, di mana terjadi penekanan pada studi anatomi dan pengajaran mahasiswa kedokteran melalui pengamatan langsung terhadap pasien.

Kedua praktik tersebut juga masih dilakukan selama pelatihan medis di zaman sekarang ini.

Baca juga: Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban dan Kebudayaan Eropa

Bidang pendidikan dan sejarah

Humanis Renaissance menciptakan kurikulum sekolah berdasarkan bahasa dan sastra klasik.

Sistem ini mendominasi pendidikan Eropa selama berabad-abad, di mana siswa yang akan masuk universitas wajib memahami bahasa Yunani dan Latin klasik.

Inggris dan Prancis membawa kurikulum humanis ini ke Amerika Utara, di mana, hingga awal 1900-an, universitas tertentu mengharuskan siswa untuk mengetahui bahasa Latin klasik.

Sebelum Renaissance, orang-orang menganggap sejarah dibentuk oleh kekuatan ilahi. Sebaliknya, kaum humanis memandang sejarah sebagai aktivitas manusia seutuhnya.

Mereka juga mulai memperkenalkan cara penulisan sejarah yang berbeda, yakni sebagai seni, sebagai sarana edukasi atau sebagai cara untuk mencari kebenaran.

Gagasan penulisan sejarah sebagai disiplin berdasarkan fakta juga dimulai oleh sejarawan Renaissance.

Baca juga: Merkantilisme, Sistem Ekonomi Eropa Abad ke-16

Bidang politik

Zaman Renaissance menandai berakhirnya feodalisme dan kebangkitan kota-kota yang bergantung pada perdagangan.

Hal ini membuat penguasa feodal dan gereja digantikan oleh pemerintah pusat, yakni monarki dan republik.

Para penguasa kemudian menciptakan undang-undang, tetapi kekuatan mereka tidak mutlak.

Pedagang dan pengusaha juga menjadi penguasa baru dalam tatanan sosial, ekonomi, dan politik Eropa.

Para pedagang kemudian membentuk negara-kota dengan sistem oligarki. Kendati demikian, mereka percaya bahwa pemerintahan tetap didasarkan pada kehendak rakyat.

Sistem ini juga masih berpengaruh terhadap kehidupan politik zaman modern.

Selain itu, praktik diplomasi juga dikembangkan selama periode Renaissance, di mana perwakilan dari satu pemerintahan akan dikirim sebagai perantara dalam bernegosiasi.

Saat ini, peran duta besar pun sangat penting dalam kebijakan luar negeri suatu negara.

Tumbuhnya kesadaran akan kebebasan dan kemandirian individu

Pada Zaman Renaissance, dominasi gereja terhadap tatanan masyarakat Eropa mulai runtuh.

Hal itu karena masyarakatnya mempunyai pemikiran baru dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas gereja yang pada Abad Pertengahan membelenggu mereka.

Dapat dikatakan, Renaissance membuat teologi tidak lagi menjadi fokus, sedangkan masyarakatnya mulai menggantikan wahyu Tuhan dengan akal, dan teologi dengan ilmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com