Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perayaan Thanksgiving

Kompas.com - 21/09/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thanksgiving adalah perayaan yang ditujukan sebagai ungkapan terima kasih atau syukur pada akhir musim panen.

Di Amerika Serikat dan Kanada, Thanksgiving Day (pemberian syukur) telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Setiap tahunnya, perayaan ini jatuh pada hari Kamis keempat di bulan November. Para anggota keluarga biasanya akan menyempatkan diri untuk berkumpul dan makan bersama.

Oleh karena itu, Hari Thanksgiving akan membuat jalanan Amerika sangat ramai, seperti saat Hari Lebaran di Indonesia.

Makanan wajib yang harus ada pada perayaan Thanksgiving biasanya terdiri dari kalkun, roti, kentang, cranberry, dan pai labu.

Perayaan seperti ini sebenarnya juga dilakukan di berbagai belahan dunia, tetapi dengan nama dan tradisi yang berbeda.

Lantas, bagaimana sejarah perayaan Thanksgiving bermula?

Baca juga: Sejarah Perayaan Paskah

Bermula pada abad ke-17

Asal-usul perayaan Thanksgiving berkaitan dengan sejarah Amerika. Orang Amerika pada umumnya meyakini bahwa tradisi ini berasal dari pesta panen pada 1621, yang dirayakan oleh penjajah Inggris (Pilgrims) dari Plymouth dan orang-orang Indian Wampanoag.

Jauh sebelum bangsa Eropa datang ke Pantai Timur Amerika Serikat, wilayah itu telah dihuni oleh suku asli Indian.

Daerah yang merayakan Thanksgiving untuk pertama kalinya, sekarang dikenal sebagai Massachusetts, telah menjadi rumah bagi orang-orang Indian Wampanoag selama lebih dari 12.000 tahun.

Selama ribuan generasi, penduduk asli itu telah mengelola tanahnya dan melakukan panen.

Pada September 1620, sebuah kapal kecil bernama Mayflower yang mengangkut 102 penumpang, bertolak dari Plymouth, Inggris.

Dua bulan berselang, mereka sampai di Massachusetts dan kemudian terus menuju ke arah barat.

Dari situlah mereka akhirnya membangun hubungan baik dengan orang-orang Indian Wampanoag.

Pada 1621, kedua etnis ini mengadakan pesta perayaan panen jagung, yang kemudian dikenang sebagai perayaan Thanksgiving pertama di Amerika.

Dalam perayaan itu, orang-orang Indian Wampanoag menyediakan daging rusa, unggas, ikan, sayuran, dan bir.

Perayaan kedua kemudian dilakukan pada 1623, sebagai bentuk rasa syukur atas berakhirnya musim kering yang mengancam panen mereka.

Baca juga: Suku Indian, Penduduk Asli Benua Amerika

Ditetapkan sebagai hari libur nasional

Selama masa penjajahan Inggris di Amerika, perayaan Thanksgiving umumnya ditujukan untuk mengucap syukur karena kemenangan berperang.

Di Kanada, tradisi perayaan ini juga berasal dari masa kolonial, sebagai rasa syukur atas kedamaian dan panen yang melimpah.

Sementara wacana untuk menjadikan Thanksgiving sebagai hari libur nasional di Amerika muncul pada pertengahan abad ke-19.

Editor majalah Godey's Lady's Book, Sarah Josepha Hale, mengadakan kampanye agar Hari Thanksgiving ditetapkan sebagai libur nasional untuk mempromosikan persatuan.

Hale akhirnya mendapat dukungan dari Presiden Abraham Lincoln.

Pada 3 Oktober 1863, selama Perang Saudara, Lincoln menetapkan Thanksgiving Day sebagai hari libur nasional dan akan dirayakan pada hari Kamis, 26 November.

Sementara di Kanada, sejak 1957 Hari Thanksgiving dirayakan setiap hari Senin kedua di bulan Oktober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com