Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perayaan Paskah

Kompas.com - 12/04/2020, 17:30 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Paskah adalah Hari Kebangkitan dalam ajaran Kristen, yaitu perayaan Yesus Kristus bangkit dari kematian.

Penganut Kristen meyakini Paskah sebagai hari tersuci sepanjang tahun. Tahukah kamu sejarah perayaan Paskah?

Sejarah perayaan Paskah

Mengutip Kiddle, tanggal perayaan Paskah beda-beda tiap tahun, antara 22 Maret sampai 25 April.

Gereja-gereja Barat seperti Gereja Katolik Roma menggunakan kalender Gregorian. Sedangkan gereja-gereja Timur seperti Gereja Ortodoks Timur menggunakan kalender Julian.

Perayaan Paskah lebih terkait dengan festival pagan Jerman kuno. Anak-anak diberi keranjang berisi permen. Telur dihiasi dan disembunyikan untuk ditemukan anak-anak. Orang-orang memakai pakaian baru dan pergi ke gereja. Mereka juga saling menukar kartu ucapan.

Menjelang abad ke-4, perayaan Paskah telah mapan dalam berbagai liturgi. Menandai kegembiraan mengantisipasi Kebangkitan Yesus. Serta keyakinan Kedatangan Kedua atau kembalinya Yesus akan terjadi pada Paskah.

Baca juga: Apa itu Paskah?

Telur Paskah

Melansir History, bila ditelusuri perayaan Paskah justru terkait perayaan non-Kristen melainkan tradisi pagan atau non-agama.

Tradisi Paskah yang tidak religius terlihat dari telur Paskah dan permainan seperti menghias telur. Diyakini, telur menyimbolkan kesuburan dan kelahiran dalam tradisi pagan tertentu yang ada sebelum kekristenan.

Menghias telur telah menjadi bagian perayaan Paskah sebagaimana pentingnya nilai religius Paskah yaitu kebangkitan atau kelahiran kembali Yesus.

Mengutip Encyclopaedia Britannica, penggunaan telur Paskah yang dicat dan dihiasi pertama kali tercatat pada abad ke-13.

Telur menjadi simbol Kebangkitan, sama seperti Yesus bangkit dari kubur, telur melambangkan kehidupan baru yang muncul dari kulit telur.

Baca juga: Mengapa Peringatan Kematian Yesus Dinamakan Jumat Agung?

Kelinci Paskah

Asal-usul munculnya tradisi Kelinci Paskah tidak diketahui secara pasti.

Kelinci dalam berbagai budaya dikenal sebagai penasihat yang anstusias. Sehingga kedatangan bayi kelinci di padang rumput musim semi dikaitkan dengan kelahiran dan pembaruan.

Tradisi mengasosiasikan kelinci dengan Paskah muncul di kalangan Protestan di Eropa pada abad ke-17 tetapi baru menjadi kebiasaan umum pada abad ke-19. Kelinci Paskah dikisahkan meletakkan telur, menghiasi dan menyembunyikannya.

Sejarawan menyatakan, munculnya kelinci Paskah di Amerika terkait imigran Jerman pada 1700-an. Di Amerika Serikat, kelinci Paskah juga meninggalkan keranjang anak-anak dengan mainan dan permen pada pagi Paskah.

Di beberapa negara Eropa, yang membawa telur Paskah bukan kelinci melainkan hewan lain seperti burung kukuk di Swiss dan rubah di Westphalia.

Zaman sekarang, Paskah tidak sekedar hari libur keagamaan tetapi sudah menjadi acara komesial. Ditandai dengan penjualan tinggi pada kartu ucapan, permen, cokelat, dan hadiah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com