Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintahan Komisaris Jenderal Belanda (1816-1818)

Kompas.com - 25/08/2021, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Di saat yang sama, Komisaris Jenderal dalam keadaan sangat terdesak karena pemerintah telah mengalami kerugian dan kas negara di Belanda pun dalam keadaan menipis.

Dengan mempertimbangkan Regerings Reglement, pandangan kaum liberal, pandangan kaum konservatif, dan kondisi di tanah jajahan, Komisaris Jenderal akhirnya sepakat untuk mengambil jalan tengah.

Kebijakan baru ini menyatakan bahwa eksploitasi kekayaan di nusantara langsung ditangani pemerintah Hindia Belanda, di samping mengusahakan kebebasan penduduk dan pihak swasta untuk terus berusaha.

Akan tetapi, kebijakan ini terbukti tidak dapat mengubah keadaan. Alhasil, pada 1818 pemerintah Belanda mengeluarkan undang-undang baru yang menyatakan pemberlakuan kembali jabatan gubernur jenderal sebagai penguasa tertinggi dan menghapus kekuasaan Komisaris Jenderal.

Van der Capellen kemudian ditunjuk untuk menempati jabatan gubernur jenderal, sementara Elout dan Buyskes dipulangkan ke Belanda.

 

Referensi:

  • Makfi, Samsudar. (2019). Masa Penjajahan Kolonial. Singkawang: Maraga Borneo Tarigas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com