KOMPAS.com - Skandinavia adalah sebutan untuk beberapa negara di Eropa Utara yang terdiri dari dua negara di Semenanjung Skandinavia, yaitu:
Negara-negara tersebut masuk dalam satu kelompok karena memiliki ikatan yang kuat dalam sejarah, budaya, dan bahasa.
Akan tetapi beberapa pihak berpendapat bahwa Finlandia juga termasuk di dalamnya karena alasan geologis, begitu pula dengan Islandia dan Kepulauan Faroe yang menggunakan bahasa Jermanik Utara (bahasa Skandinavia).
Lantas, negara manakah yang sebenarnya termasuk ke dalam Skandinavia?
Istilah Skandinavia secara umum digunakan untuk menyebut negara Norwegia, Swedia, dan Denmark.
Sedangkan negara Nordik beranggotakan negara Skandinavia dan juga mencakup Islandia, Finlandia, serta wilayah-wilayah otonomi mereka.
Oleh beberapa pihak, Islandia dan Finlandia kerap dianggap sebagai negara Skandinavia karena memang memiliki sejarah yang erat.
Dalam sejarahnya, Finlandia adalah pecahan dari Kerajaan Swedia yang kemudian membentuk negara baru dengan pengaruh dari Kekaisaran Rusia.
Sementara negara Denmark, Islandia, Estonia, Latvia, dan Lithuania dulunya tergabung dalam kerajaan Denmark.
Itulah mengapa, Islandia dan Finlandia sering dimasukkan ke dalam daftar negara Skandinavia.
Baca juga: Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban dan Kebudayaan Eropa
Selama periode Kristenisasi dan pembentukan negara pada abad ke-10 hingga abad ke-13, kerajaan-kerajaan kecil suku Jermanik digabungkan menjadi tiga kerajaan, yaitu Denmark, Swedia, dan Norwegia.
Menurut sejarawan Sverre Bagge, pembagian ini sangat tepat apabila ditiinjau dari segi geografis, karena ketiganya dipisahkan oleh hutan dan gunung.
Tiga kerajaan tersebut bergabung melalui Uni Kalmar pada 1387 di bawah Ratu Margaret I dari Denmark.
Dengan adanya Uni Kalmar, Denmark, Swedia, dan Norwegia tetap menjadi negara berdaulat yang terpisah, tetapi kebijakan mereka diatur oleh satu monarki.
Dalam perjalanannya, timbulnya serangkaian konflik membuat Swedia memutuskan untuk meninggalkan uni pada 1523.