Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Sultan Daeng Radja: Pendidikan, Peran, dan Perjuangannya

Kompas.com - 23/07/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Andi Sultan Daeng Radja adalah tokoh kemerdekaan Indonesia asal Sulawesi Selatan. 

Ia berjuang melawan penjajah Belanda di Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sekutu mendarat di Bulukumba. Sekutu datang dengan diboncengi tentara Belanda, Nederlands Indie Civil (NICA). 

NICA mengajak Andi Sultan Daeng Radja untuk bekerja sama, tetapi ia dengan tegas menolak permintaan tersebut. 

Akibatnya, NICA menangkap Sultan Daeng Radja pada 2 Desember 1945, ia ditahan di Makassar. 

Baca juga: M Jasin: Pendidikan, Kiprah, dan Perjuangannya

Pendidikan

Andi Sultan Daeng Radja lahir di Matekko, Sulawesi Selatan, 20 Mei 1984. 

Ia adalah putra pertama dari pasangan Passari Petta Tanra Karaeng Gantarang dan Andi Ninong. 

Sultan Daeng Radja mengenyam pendidikan pertamanya di Sekolah Rakyat, tahun 1902. 

Tamat dari Sekolah Rakyat, ia melanjutkan sekolahnya ke Europeesche Lagere School (ELS) di Bantaeng. 

Selanjutnya, ia sekolah di Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) atau sekolah untuk pegawai negeri sipil di Makassar.

Setelah lulus dari OSVIA pada 1913, Andi Sultan Daeng Radja yang saat itu masih berusia 20 tahun diangkat menjadi juru tulis di Kantor Pemerintahan Onder Afdeeling Makassar.

Beberapa bulan setelahnya, ia diangkat menjadi calon jaksa dan diperbantukan di Inl of Justitie Makassar.

Baca juga: Syamun: Asal Usul, Peran, dan Perjuangan

Peran

Tanggal 2 April 1921, pemerintah memutuskan untuk mengangkat Andi Sultan Daeng Radja menjadi pejabat sementara Distrik Hadat Gantarang. 

Ia menggantikan Andi Mappamadeng Daeng Malette yang undur diri karena tidak bisa lagi bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda.

Andi Sultan Daeng Radja sendiri menjadi pejuang yang menentang penjajahan kolonial Belanda sejak ia duduk di OSVIA. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com