Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamaluddin al-Afghani: Biografi, Pemikiran, dan Ide Pembaharuan

Kompas.com - 01/07/2021, 06:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abad ke-19 adalah awal periode modern bagi umat Islam di mana mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa bangsa Barat mengalami kemajuan peradaban yang luar biasa.

Keadaan ini kemudian mendorong para pemuka agama Islam untuk meningkatkan mutu dan kekuatan sesuai dengan perkembangan baru supaya dapat meraih kembali kejayaannya.

Salah satu sosok penting dalam pembaharuan Islam adalah Jamaluddin al-Afghani.

Jamaludin al-Afgani adalah tokoh pembaharu dari negara Afghanistan yang memiliki pemikiran unik dalam menanggapi dominasi Barat terhadap Islam.

Ia juga menyerukan ide pembentukan Pan Islamisme yang bertujuan mempersatukan dunia Islam, memperbaiki kondisi politik dan sosial, serta menyebarkan pemahaman agama yang benar di kalangan generasi muda.

Berikut ini biografi singkat Jamaluddin al-Afghani beserta pemikiran dan ide-ide pembaharuannya.

Baca juga: 10 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Keahliannya

Biografi Jamaluddin al-Afghani

Nama asli Jamaludin al-Afghani adalah Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn.

Ia adalah putra dari Sayyid Syafdar yang lahir pada 1838 dan wafat pada 1897.

Jamaluddin al-Afghani masih keturunan Rasulullah SAW, melalui Husein bin Ali bin Abi Thalib.

Tanah kelahiran Jamaludin al-Afghani adalah Asadabad, Afghanistan, tetapi sebagian peneliti sejarah meyakini bahwa ia lahir di Asadabad, Iran.

Terlepas dari perbedaan asal-usulnya, yang pasti ia memegang peranan penting dalam gerakan politik Islam modern.

Ia dikenal luas di dunia Islam Sunni dan Syiah serta memiliki pengaruh yang besar karena perhatiannya terhadap kolonialisme bangsa-bangsa Barat dan absolutisme penguasa-penguasa muslim.

Sejak kecil, Jamaluddin telah menekuni berbagai cabang ilmu keislaman, seperti tafsir, hadis, tasawuf, dan filsafat Islam, serta belajar bahasa Arab dan Persia.

Ketika remaja, ia mulai belajar filsafat dan ilmu eksakta menurut sistem pelajaran Eropa modern dari tokoh-tokoh ulama, seperti Syekh Murtadha Anshari, Mulla Husein al-Hamadi, Sayyid Ahmad Teherani, dan Sayyid Habbubi.

Kemudian ketika beranjak 18 tahun, ia mulai bertolak ke India lalu ke Mekkah dan kembali ke Afghanistan.

Pada masa pemerintahan Muhammad Azham Khan, Jamaluddin diangkat menjadi perdana menteri.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama karena campur tangan Inggris dalam urusan politik di Afghanistan.

Jamaluddin memilih bertolak kembali ke India dan Mekkah pada 1869 demi menghindari pengaruh buruk yang mungkin menimpanya.

Perjalanannya ke Mekkah untuk kedua kalinya ini menjadi awal dari keterlibatannya dalam kegiatan politik Islam internasional.

Baca juga: Historiografi pada Masa Islam di Nusantara

Pemikiran Jamaluddin al-Afghani

Setelah pergi ke Mekkah untuk kedua kalinya, Jamaluddin mulai mencurahkan perhatian dan pemikirannya pada pembebasan dunia Islam dari penjajahan Barat.

Ia sering memikirkan dua masalah yang dianggap sangat vital, yaitu mundurnya umat Islam dan penetrasi Barat ke tubuh umat Islam.

Jamaluddin kemudian mengembara dari satu negeri ke negeri lainnya untuk mengingatkan para muslim supaya bangkit dan bersatu, melawan imperialisme bangsa-bangsa Barat.

Selain itu, Jamaluddin bahkan pergi ke jantung negeri Barat, seperti Paris dan Amerika untuk melihat langsung sistem nilai kehidupan mereka.

Dari pengembaraannya yang luas, wawasannya pun bertambah, sehingga ia bisa menyimpulkan penyakit kronis yang menggerogoti umat Islam, di antaranya.

  • Absolutisme dan despotisme penguasa muslim
  • Sikap keras kepala dan keterbelakangan umat Islam dalam sains dan peradaban
  • Menyebarnya pemikiran korup dan merusak cara berpikir, seperti takhayul, bid'ah, dan khurafat
  • Kolonialisme dan imperialisme Barat

Baca juga: Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

Ide-ide pembaharuan Jamaluddin al-Afghani

Untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut, Jamaluddin mempunyai beberapa ide pembaharuan, di antaranya.

Menggerakkan rakyat supaya mengadakan revolusi

Dalam pengalamannya melakukan kunjungan ke berbagai negara Islam, Jamaluddin melihat kenyataan bahwa dunia Islam didominasi oleh pemerintahan yang otokrasi dan absolut.

Para penguasa dunia Islam menjalankan kekuasaannya sebagaimana kehendak mereka tanpa terikat pada konstitusi.

Untuk membangun pemerintahan yang bersih, maka rakyat harus mengadakan revolusi guna menentang kesewenang-wenangan penguasa mereka.

Memperbaiki akidah umat Islam

Jamaluddin berusaha memperbaiki akidah umat yang telah terkontaminasi dengan mengembalikan mereka ke sistem kepercayaan (akidah) Islam yang benar.

Menurutnya, penyimpangan dari akidah Islam membuat umat tidak mampu menjadi manusia yang terhormat.

Untuk mencapai pembaharuan ini, umat Islam harus dibersihkan dari kepercayaan takhayul, rukun iman harus menjadi pandangan hidup, memerangi hawa nafsu jahat dan menegakkan disiplin.

Baca juga: Mengapa Islam Mudah Diterima di Indonesia?

Pan Islamisme

Salah satu ide pembaharuan Jamaluddin yang paling populer adalah Pan Islamisme.

Yang dimaksud Pan Islamisme yang digagas Jamaluddin adalah sebuah gerakan untuk menyatukan umat muslim dan membangun dunia Islam di bawah satu pemerintahan untuk melawan kekuatan asing (bangsa Barat).

Menurutnya, sumber kelemahan dunia Islam adalah lemahnya solidaritas.

Apabila umat Islam mau bersatu dan menghadapinya, bangsa Barat tidak lebih kuat dari mereka.

Di dalam wadah Pan Islamisme, tidak berarti bahwa negara-negara Islam harus melebur ke dalam satu pemerintahan tunggal seperti khalifah.

Pan Islamisme lebih berbentuk solidaritas seluruh dunia Islam untuk merasakan senasib sepenanggungan melawan penjajah.

Dari aktivitas dan gagasannya, Jamaluddin dapat dikatakan sebagai orang pertama dalam era modern Islam yang menyadari bahaya penetrasi Barat dan perpecahan dunia Islam.

 

Referensi:

  • Iqbal, Muhammad dan Amin Husein Nasution. (2017). Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga Indonesia Kontemporer. Jakarta: Kencana.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com