Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mataram Menyerang Batavia?

Kompas.com - 23/06/2021, 09:42 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semula kedatangan bangsa Belanda di nusantara diterima dengan baik oleh rakyat ataupun raja-raja yang berkuasa.

Akan tetapi, setelah Belanda mulai melakukan monopoli perdagangan, rakyat pun marah dan berani melawan di bawah pimpinan tokoh-tokoh lokal.

Salah satu kerajaan yang sering terlibat kontak senjata dengan Belanda adalah Kesultanan Mataram.

Terlebih lagi saat Mataram diperintah oleh Sultan Agung atau Mas Rangsang (1613-1645).

Pada 1614, VOC mengirim utusan untuk mengucapkan selamat atas penobatan Sultan Agung sebagai Raja Mataram.

Hal ini dilakukan karena VOC yang memerlukan beras dari Jawa sangat mengharapkan perdagangan dengan daerah-daerah pantai pengekspor beras yang ada di wilayah Mataram.

Namun, Sultan Agung menyatakan bahwa Mataram tidak mungkin bersahabat apabila VOC ingin menguasai tanah Jawa.

Sebab, raja terbesar Mataram ini hendak mempersatukan Pulau Jawa di bawah kepemimpinannya.

Baca juga: Mengapa Serangan Sultan Agung ke Batavia Mengalami Kegagalan?

Konflik pertama antara Mataram dengan VOC

Konflik pertama antara Mataram dan VOC terjadi pada 1618 di Jepara.

Hubungan kedua pihak ini menjadi sangat buruk setelah Sultan Agung melarang menjual beras kepada VOC.

Kabarnya, orang-orang Belanda menjadi sangat benci dengan Sultan Agung dan mengotori masjid Jepara.

Setelah itu, terdapat tuduhan bahwa VOC merampok kapal-kapal orang Jawa.

Penguasa Mataram di Jepara atas nama Sultan Agung pun melancarkan serangan terhadap VOC.

Tiga orang Belanda tewas dalam serangan, sedangkan yang lain berhasil ditawan.

Serangan itu segera dibalas VOC dengan membakar kapal-kapal Jawa yang ada di pelabuhan.

Pada 1619, VOC berhasil menguasai Batavia. Sultan Agung menganggap hal ini sebagai pelanggaran terhadap peringatannya untuk tidak menguasa Jawa.

Akan tetapi, Sultan Agung belum bereaksi karena ia masih sibuk memerangi penguasa lokal yang menjadi musuh-musuhnya.

Baca juga: Perlawanan Terhadap VOC di Maluku, Makassar, Mataram, dan Banten

Sebab-sebab Mataram menyerang Batavia

Pada 1620, wilayah di Jawa Timur yang belum dikuasai Sultan Agung hanya tersisa Surabaya.

Sultan Agung pun mengajukan beberapa tawaran terhadap VOC agar dirinya dibantu untuk melawan Surabaya, Banten, dan Banjarmasin.

Pada 1621, personel Belanda yang ditawan dipulangkan ke Batavia dan beras juga dikirim.

Akan tetapi, VOC menolak memberikan bantuan angkatan laut kepada Mataram.

Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan Sultan Agung menyerang Batavia.

Selain penolakan VOC untuk membantu Sultan Agung dalam serangan melawan Surabaya, berikut ini sebab-sebab Mataram menyerang Batavia.

  • Kedudukan VOC di Batavia dianggap sebagai penghalang untuk menguasai Banten.
  • Sultan Agung menganggap kedudukan VOC di Batavia sebagai ancaman karena kerap menghalangi kapal dagang Mataram yang akan berdagang ke Malaka.

Perang Mataram melawan VOC terjadi dalam dua tahap, yaitu serangan pertama pada 1628 dan serbuan kedua pada 1629.

 

Referensi:

  • M.C. Ricklefs. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. (Terjemahan Tim Penerjemah Serambi). Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com