Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Indochina I, II, dan III

Kompas.com - 17/06/2021, 12:10 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Indochina adalah serangkaian perang yang terjadi di Asia Tenggara dari tahun 1946 hingga 1991.

Rangkaian perang ini melibatkan pasukan komunis Indocina melawan pasukan dari beberapa negara, seperti Prancis, Vietnam Selatan, Amerika, Kamboja, Laos, dan Tiongkok.

Istilah Indochina mencakup wilayah yang saat ini dikenal sebagai Vietnam, Laos, dan Kamboja.

Peperangan ini terbagi ke dalam tiga periode, yaitu Perang Indochina Pertama, Perang Indochina II, dan Perang Indochina III.

Perang Indochina Pertama

Perang Indochina Pertama juga disebut Perang Indochina Prancis atau Perang Prancis-Vietnam dimulai setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 19 Desember 1946 hingga 1 Agustus 1954.

Negara bagian Indochina telah menjadi koloni Prancis sejak abad ke-19.

Namun, pada Maret 1945, Jepang menahan semua pasukan dan pejabat Prancis, dan menyerahkan semua pemerintahan sipil kepada otoritas lokal.

Kekosongan kekuasaan ini memungkinkan Viet Minh, sebuah organisasi revolusioner yang kuat, muncul di seluruh Vietnam.

Setelah perlawanan panjang, pasukan Viet Minh yang dipimpin oleh Ho Chi Minh dan Vo Nguyen Giap, mengklaim kemenangan (Revolusi Agustus) setelah pasukan Jepang dan Prancis Vichy menyerah di Vietnam Utara pada 15 Agustus 1945.

Ketika Prancis kembali ke Vietnam Utara, insiden antara pasukan Prancis dan Viet Minh tidak terhindarkan.

Negosiasi di antara keduanya juga gagal hingga akhirnya Prancis memilih solusi militer.

Viet Minh yang didukung oleh China dan Uni Soviet akhirnya menang pada 7 Mei 1954.

Sebuah perjanjian pun ditandatangani di Jenewa pada 21 Juli 1954, yang salah satunya menyatakan untuk membagi Vietnam menjadi dua, yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.

Vietnam Utara dikuasai Ho Chi Minh dengan ibu kota di Hanoi, sementara Vietnam Selatan dikuasai Kaisar Bao Dai dan PM Ngo Dinh Diem dengan ibu kota di Saigon.

Selain itu, Prancis harus menarik semua pasukannya untuk keluar dari Indochina.

Baca juga: Konflik Jalur Bukit Chittagong: Latar Belakang dan Pemberontakan

Perang Indochina II

Perang Indochina II atau Perang Vietnam berlangsung dari 1 November 1955 hingga 30 April 1975.

Kubu yang berperang adalah Vietnam Selatan, yang didukung oleh Amerika Serikat, dengan Vietnam Utara.

Perang ini juga bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan SEATO.

Selain Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina juga bersekutu dengan Vietnam Selatan.

Sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi Komunis.

Pada 1975, pemerintah Vietnam Selatan akhirnya runtuh dan digantikan oleh rezim yang didominasi oleh Komunis.

Pada kurun waktu ini, juga terjadi Perang Saudara Kamboja (1967-1975) dan Perang Saudara Laos (1959-1975).

Baca juga: Perang Saudara yang Berkaitan dengan Perang Dingin

Perang Indochina III

Perang Indochina III adalah periode konflik berkepanjangan setelah kemenangan Komunis di Perang Vietnam.

Beberapa perang yang terjadi pada periode ini di antaranya:

Perang Kamboja-Vietnam

Perang ini yang dimulai ketika Vietnam menginvasi Kamboja untuk menggulingkan rezim Khmer Merah.

Perang Kamboja-Vietnam berlangsung dari Mei 1975 hingga Desember 1989.

Perang Tiongkok-Vietnam

Perang singkat antara Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Sosialis Vietnam ini terjadi pada Februari hingga Maret 1979.

Tiongkok melancarkan ekspedisi hukuman sebagai pembalasan atas invasi Vietnam ke Kamboja, dan mundur sebulan kemudian.

Tetapi, pertempuran di sepanjang perbatasan berlanjut hingga November 1991.

Baca juga: Berakhirnya Perang Dingin

Pemberontakan anti-komunis di Laos

Thailand, yang mendukung pemberontak Laos, serta pasukan anti-Vietnam dalam Perang Indocina III melakukan beberapa pertempuran kecil dengan Vietnam pada 1984.

Pemberontakan FULRO melawan Vietnam - Front Persatuan untuk Pembebasan Ras Tertindas

Pemberontakan Partai Komunis Thailand

Partai Komunis Thailand melakukan pemberontakan dari 1965 hingga 1989.

Mereka menerima dukungan dari Laos dan Vietnam dari tahun 1975 hingga 1979 tetapi diusir dari pangkalan mereka dan kehilangan sebagian besar jalur pasokan setelah memihak Kamboja-Cina, daripada rezim Vietnam dan Laos yang pro-Soviet.

 

Referensi:

  • Windrow, Martin. (1998). The French Indochina War 1946-54. London: Osprey Publishing.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com