KOMPAS.com - Portugis adalah bangsa Barat pertama yang menguasai jalur pelayaran serta pelabuhan di Indonesia.
Pada 1509, Portugis menempatkan Alfonso d'Albuquerque sebagai wakilnya di India.
Di bawah kepemimpinan Alfonso pula, Portugis berhasil menguasai bandar Goa di India pada 1510 dan menjadikannya sebagai markas.
Setelah itu, Portugis mulai mengincar Nusantara yang akan sangat berarti bagi mereka.
Kedatangan portugis ke Nusantara membuat kerajaan-kerajaan Islam merasa terancam. Kerajaan islam pertama di Nusantara yang dikuasai Portugis adalah Kerajaan Malaka.
Hal ini didasari bahwa dengan merebut Malaka, Portugis secara leluasa dapat memantau segenap langkah lalu lintas perdagangan yang ramai di Selat Malaka.
Selain itu, dengan kekuasaan atas Malaka, Portugis memperoleh kemudahan untuk mengatur kegiatan perniagaan dengan Cina, India, Arab, dan pedagang-pedagang nusantara.
Seperti diketahui, Selat Malaka berperan sebagai pintu gerbang lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional.
Sejak kemunduran Samudera Pasai, Malaka muncul dan menggantikan posisi sebagai pusat perdagangan.
Namun, peran Malaka kemudian digantikan oleh Aceh sejak kesultanan tersebut ditaklukkan Portugis pada 1511.
Baca juga: Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
Pertemuan bangsa Indonesia dengan Portugis berlangsung sejak Diego Lopez Sequeira tiba di Malaka pada 1509.
Kedatangan armada Sequeira meminta izin dagang kepada Sultan Mahmud Syah, raja Kerajaan Malaka saat itu.
Sultan Mahmud Syah pun menyambut Sequeira dengan baik tanpa ada rasa curiga.
Namun, para pedagang muslim India berusaha meyakinkan Sultan Mahmud Syah bahwa Portugis sangat berbahaya.
Alhasil, Sultan langsung menyerang Sequeira dan memukul mundur kapalnya dari perairan Malaka.