Raja Dewawarman I berkuasa selama 38 tahun, antara 130-168 masehi.
Setelah itu, takhta kerajaan diteruskan oleh putranya, Dewawarman II yang bergelar Sang Prabhu Digwijayakasa Deawarman.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Salakanagara terletak di daerah Jawa bagian barat.
Terdapat tiga lokasi yang diyakini sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Salakanagara.
Tiga lokasi tersebut adalah Teluk Lada (Pandeglang, Banten), Condet (Jakarta) dan Gunung Salak (Bogor).
Rajatapura disebutkan dalam Naskah Wangsakerta sebagai pusat pemerintahan Salakanagara yang terletak di Teluk Lada (Pandeglang, Banten).
Dalam naskah tersebut, Rajatapura disebut sebagai kota yang diterjemahkan dalam bahasa Jawa.
Dari sinilah kedelapan Raja Dewawarman memerintah dan menguasai perdagangan di seluruh Jawa.
Condet terletak di Jakarta Timur, yang berjarak 30 kilometer dari pelabuhan Sunda Kelapa.
Daerah ini dipercaya sebagai ibu kota Kerajaan Salakanagara karena memiliki aliran sungai bernama Sungai Tiram.
Kata "Tiram" berasal dari nama Aki Tirem, mertua Dewawarman I, pendiri Salakanagara.
Gunung Salak di Bogor adalah gunung yang ketika siang berwarna keperak-perakan karena tersinari oleh terangnya matahari.
Dalam Bahasa Sunda, Salakanagara berarti Kerajaan Perak. Selain itu, pendapat ini juga dilandasi oleh kemiripan nama antara Salaka dan Salak.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Pajajaran
Selama 232 tahun berdiri, diyakini ada 11 raja yang memerintah Kerajaan Salakanagara.
Berikut nama raja-raja yang pernah berkuasa
Setelah pemerintahan Dewawarman VIII, Kerajaan Salakanagara berada di bawah pemerintahan Kerajaan Tarumanegara.
Raja Jayasinghawarman, pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah menantu dari Raja Dewawarman VIII.
Meski hanya berdiri selama dua abad, garis turunan penguasa Salakanagara dipercaya melahirkan raja-raja Pajajaran, Sriwijaya, dan Majapahit.
Referensi: