Sejak berkuasa dari 1049 M, Anak Wungsu dikenal sebagai raja yang penuh belas kasih kepada rakyatnya.
Karena Anak Wungsu tidak meninggalkan ahli waris, kepemimpinan Kerajaan Bali diteruskan oleh Sri Maharaja Walaprabhu.
Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti yang berasal dari Dinasti Jaya juga dikenal sebagai raja yang bijaksana, melindungi, dan memerhatikan kesejahteraan rakyat.
Penguasa terakhir yang terkenal dalam sejarah Kerajaan Bali adalah Sri Astasura Ratnabhumibanten atau Dalem Bedahulu.
Sri Astasura Ratnabhumibanten berkuasa pada 1337-1343 M, setelah Singasari runtuh dan Bali kembali menjadi kerajaan mandiri.
Sebagai raja, ia terkenal karena keberaniannya menentang ekspansi Kerajaan Majapahit pada 1343 yang dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada.
Sayangnya, pertempuran berakhir dengan kekalahan Bedahulu pada 1347.
Sejak itu, Gajah Mada menempatkan seorang keturunan brahmana dari Jawa bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai raja di Bali.
Keturunan Dinasti Kepakisan inilah yang kemudian hari menjadi raja-raja pada beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali.
Referensi: