Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Raja-Raja Kerajaan Bali

Pusat kerajaannya berada di sekitar Pejeng atau Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali.

Pendiri Kerajaan Bali adalah Shri Kesari Warmadewa dari Wangsa Warmadewa.

Kerajaan ini diperintah oleh beberapa keluarga raja yang memerintah di Bali.

Beberapa prasasti yang ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan bagaimana pergantian di antara satu dinasti dengan dinasti lainnya.

Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah dikuasai Singasari pada abad ke-10 dan Majapahit pada abad ke-14.

Salah satu raja yang terkenal adalah Raja Udayana yang memiliki putra bernama Airlangga.

Kerajaan ini mulai runtuh pada 1343 akibat ekspansi Kerajaan Majapahit.

Raja-raja Kerajaan Bali

Berikut ini silsilah raja Kerajaan Bali sebelum dikuasai Singasari pada abad ke-10 dan Majapahit pada abad ke-14.

Wangsa Jaya

  • Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti (1133-1150 M)
  • Paduka Sri Maharaja Sri Ragajaya (1155 M)
  • Paduka Sri Maharaja Sri Jayapangus Arkajacihna (1178-1181 M)
  • Paduka Sri Maharaja Sri Arjaya Dengjaya Ketana dan Paduka Sri Maharaja Haji Ekajayalancana (1200 M)
  • Bhatara Parameswara Sri Wirama
  • Adidewalancana (1260-1286 M)

Raja Kerajaan Bali yang terkenal

Udayana

Udayana yang bergelar Sri Dharmodayana Warmadewa mempimpin Kerajaan Bali bersama istrinya Gunapriya Dharmapatni.

Mereka dikaruniai tiga orang putra, yaitu Airlangga, Marakata Pangkaja, dan Anak Wungsu.

Airlangga yang menjadi putra mahkota justru tidak pernah memimpin Kerajaan Bali, karena ia pergi ke tanah Jawa dan menikah dengan putri Raja Medang Kamulan.

Setelah Udayana turun takhta, kekuasaan jatuh kepada Marakata Pangkaja.

Marakata Pangkaja

Selama berkuasa, Marakata Pangkaja dikenal sebagai raja yang melindungi dan memerhatikan rakyatnya.

Setelah kepemimpinannya berakhir, tidak ada catatan tentang siapa yang berkuasa di Bali sampai dengan 1049 M.

Anak Wungsu

Sejak berkuasa dari 1049 M, Anak Wungsu dikenal sebagai raja yang penuh belas kasih kepada rakyatnya.

Karena Anak Wungsu tidak meninggalkan ahli waris, kepemimpinan Kerajaan Bali diteruskan oleh Sri Maharaja Walaprabhu.

Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti

Paduka Sri Maharaja Sri Jayasakti yang berasal dari Dinasti Jaya juga dikenal sebagai raja yang bijaksana, melindungi, dan memerhatikan kesejahteraan rakyat.

Sri Astasura Ratnabhumibanten

Penguasa terakhir yang terkenal dalam sejarah Kerajaan Bali adalah Sri Astasura Ratnabhumibanten atau Dalem Bedahulu.

Sri Astasura Ratnabhumibanten berkuasa pada 1337-1343 M, setelah Singasari runtuh dan Bali kembali menjadi kerajaan mandiri.

Sebagai raja, ia terkenal karena keberaniannya menentang ekspansi Kerajaan Majapahit pada 1343 yang dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada.

Sayangnya, pertempuran berakhir dengan kekalahan Bedahulu pada 1347.

Sejak itu, Gajah Mada menempatkan seorang keturunan brahmana dari Jawa bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai raja di Bali.

Keturunan Dinasti Kepakisan inilah yang kemudian hari menjadi raja-raja pada beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali.

Referensi:

  • Prasetyo, Deni. (2009). Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
 

https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/07/154652979/raja-raja-kerajaan-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke