Di bawah kekuasaannya, ada 48 kerajaan daerah yang dikuasai Tarumanegara dengan wilayahnya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.
Setiap tahunnya, semua raja bawahannya selalu datang untuk berbakti dan mempersembahkan upeti.
Selain itu, Kerajaan Tarumanegara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.
Dengan adanya hubungan diplomatik tersebut berarti juga terjalin hubungan perdagangan dan pelayaran antara Tarumanegara dan Cina.
Perekonomian di kerajaan ini juga maju, dibuktikan dengan raja yang memberikan sedekah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Penduduknya hidup dengan cara bertani dan sistem pemerintahannya pun sudah teratur.
Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Dari prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara, diketahui bahwa Raja Purnawarman kerap menggerakkan proyek perbaikan irigasi untuk kesejahteraan rakyatnya.
Berikut beberapa proyek perbaikan irigasi yang dilakukan Raja Purnawarman.
Megaproyek perbaikan irigasi tersebut dilakukan untuk menghindari bencana alam seperti banjir ataupun kekeringan yang pada musim kemarau.
Saluran yang dibuatnya bersama masyarakat secara gotong royong pun memberikan dampak besar terhadap ekonomi rakyat Tarumanegara dan kerajaan.
Raja Purnawarman wafat pada 24 November 434 M di usia 62 tahun dan kemudian dimakamkan di tepi Citarum.
Semasa hidupnya, Purnawarman dikenal banyak membuat prasasti yang berisi perjuangan dan pencapaiannya.
Dari prasasti-prasasti tersebut kemudian diketahui bahwa Purnawarman mengidentifikasikan dirinya dengan Dewa Wisnu.
Berikut ini adalah tujuh prasasti peninggaan Purnawarman.
Referensi: