Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc).
Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing, diduga pemiliknya adalah perempuan.
Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antartulang kepala, diperkirakan individu tersebut telah dewasa.
Baca juga: Mengapa Zaman Paleozoikum Belum Terdapat Manusia Purba?
Sebutan Pithecanthropus erectus menunjukkan ciri khusus manusia purba ini yaitu:
Eugene Dubois beralasan bahwa fosil Pithecanthropus erectus mewakili missing link atau mata rantai yang hilang antara perkembangan kera dan manusia.
Namun, pendapatnya tersebut menimbulkan banyak kontroversi.
Beberapa kritikus menyatakan bahwa fosil temuannya adalah milik kera yang berjalan tegak atau milik manusia primitif.
Dalam perkembangannya, kesamaan antara Pithecanthropus erectus dan Sinanthropus pekinensis (Manusia Peking) membuat Ernst Mayr menyebut keduanya sebagai Homo erectus.
Fosil lain yang ditemukan pada paruh pertama abad ke-20 di Sangiran dan Mojokerto, semuanya lebih tua dari penemuan Dubois dan dianggap sebagai bagian dari spesies Homo erectus.
Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Praaksara
Referensi: