Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Latar Belakang Pembentukan TKR

KOMPAS.com - Dunia militer Indonesia melewati sejarah yang panjang. Sebelum menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), angkatan bersenjata Indonesia kerap berganti nama.

Perubahan nama biasanya juga diikuti dengan perubahan susunan organisasi, meski tugas pokoknya selalu sama, yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta melindungi segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

TNI merupakan hasil perkembangan dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada 22 Agustus 1945, atau lima hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Tidak sampai dua bulan kemudian, BKR berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

TKR dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945. Kini, tanggal pembentukan TKR tersebut diperingati sebagai tonggak lahirnya TNI.

Lantas, apa latar belakang pembentukan TKR?

Latar belakang terbentuknya TKR

Pembentukan TKR merupakan respons terhadap kebutuhan akan kekuatan militer yang kuat dan terorganisir setelah proklamasi kemerdekaan.

Kemerdekaan Indonesia yang baru saja diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 terancam oleh berbagai pihak, termasuk kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi tentara NICA, yang berkeinginan untuk kembali menguasai Indonesia.

Setelah proklamasi, pemerintah tidak langsung membentuk tentara nasional karena ingin menghindari konflik bersenjata.

Pasalnya, pada saat itu, masih banyak tentara Jepang dan pihak Sekutu dijadwalkan datang ke Indonesia.

Namun, pembentukan BKR yang bertugas melakukan pemeliharaan keamanan bersama rakyat dan badan negara ternyata tidak membuat golongan muda puas.

Salah satu latar belakang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat adalah desakan pemuda akan pentingnya tentara kebangsaan dalam suatu negara.

Mereka melihat keamanan rakyat akan terancam dengan kedatangan tentara Sekutu dan tindakan provokasi dari pasukan Jepang yang masih ada di Indonesia.

Atas dasar itulah, pemerintah akhirnya memutuskan pembentukan Tentara Keamanan Rakyat melalui maklumat yang dikeluarkan pada 5 Oktober 1945.

TKR merupakan angkatan perang pertama yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia.

Perubahan nama dari BKR dan penyesuaian susunan militer menjadi langkah yang krusial untuk meyakinkan dunia internasional bahwa TKR adalah kekuatan militer yang sah dan diakui, serta mampu melindungi kedaulatan dan keamanan nasional Indonesia.

Kekuatan inilah yang diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan nasional Indonesia dari ancaman-ancaman eksternal.

Proses pembentukan TKR dimulai dari dipanggilnya Urip Sumohardjo, mantan perwira KNIL oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Dalam pemanggilan tersebut, Urip Sumohardjo diangkat sebagai Kepala Staf Umum dan ditugaskan menyusun organisasi tentara.

Pada 9 Oktober 1945, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) menyerukan mobilisasi TKR, yaitu bagi seluruh pemuda Indonesia, baik yang sudah atau belum pernah memperoleh latihan militer, untuk mendaftarkan diri sebagai anggota TKR.

Markas tertinggi TKR awalnya ditetapkan di Purwokerto, Jawa Tengah, tetapi setelah menerima berbagai saran dan pertimbangan strategi dari Urip, maka markas tertinggi dipindahkan ke Yogyakarta.

Referensi:

  • Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Pusat Sejarah dan Tradisi TNI. (2000). Sejarah TNI Jilid I 1945-1949. Jakarta: Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Pusat Sejarah dan Tradisi TNI.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/04/03/235900079/latar-belakang-pembentukan-tkr

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke